Sekolah Tatap Muka di Balikpapan Januari 2021 Maksimal 50 Persen Murid

25 Nov 2020, 07:42 WIB

Ilustrasi Sekolah di Tengah Pandemik COVID-19. ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) akan segera melakukan langkah-langkah persiapan proses pembelajaran tatap muka pertama selama masa pandemik COVID-19. Rencananya proses pembelajaran akan dimulai pada 12 Januari 2021 mendatang.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri, yang telah memberikan izin bagi sekolah untuk menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah. Juga memberikan kewenangan langsung kepada Pemerintah Daerah untuk menetapkan prosesnya.

"Untuk tingkat PAUD dan SD kelas 1 dan 2 belajar tatap muka hanya selama dua jam. Kemudian SD kelas setelahnya 3 jam. PAUD dan SD tidak ada jam istirahat, kantin tidak dibuka, silakan bawa makanan dari rumah," terang Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan saat menghadiri Konferensi Kota PGRI di Hotel Gran Senyiur, Selasa (24/11/2020) melalui akun Instagram dinkes_balikpapan.

1. Penetapan warna zona bukan lagi patokan pembukaan sekolah

Ilustrasi aktivitas di sekolah (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sebelumnya, melalui pers rilis pada Senin (23/11/2020) lalu Rizal juga menyebutkan penetapan peta warna zona penyebaran COVID-19 kini tak lagi menjadi acuan untuk pembukaan sekolah. Baik itu zona hijau sampai zona merah dapat menjalankan proses pembelajaran tatap muka di sekolah.

Ada empat tingkatan yang dipersiapkan akan melakukan pebelajaran tatap muka, yakni PAUD, SD, SMP, SMK/SMA. Dimana prosesnya akan dilakukan secara bertahap.

"Sudah bukan patokan, lihat lagi setelah ada persetujuan dari komite sekolah atau PGRI dan hasil evaluasi kedepannya," kata dia.

2. Simulasi sekolah tatap muka per kecamatan pada Desember mendatang

Ilustrasi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Lanjut Rizal, pembukaan pembelajaran tatap muka ini akan dilakukan secara bertahap atau sebagian prosesnya tetap dengan menggunakan sistem daring. Dimana saat pembelajaran dimulai direncanakan 3 hari proses tatap muka dan tiga hari menggunakan sistem daring.

Selain itu, sebelum proses pembelajaran dimulai akan tetap dilakukan simulasi di sekolah-sekolah di Balikpapan. Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan simulasi tatap muka tersebut. Nantinya satu sekolah di tiap kecamatan.

"Ada empat tingkat kita coba, rencananya simulasi dilakukan di bulan Desember 2020 ini," ucapnya.

3. Kuesioner untuk orang tua atau wali murid

Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin. IDN Times/ Mela Hapsari

Langkah lainnya yang akan dilakukan oleh Disdikbud dalam mempersiapkan proses pembelajaran tatap muka, yaitu dengan memastikan sekolah-sekolah tersebut siap menjalankan protokol kesehatan. Seperti telah memiliki thermoghun, tempat cuci tangan dengan sabun, hand sanitizer, serta tetap menggunakan masker.

Selain kombinasi pembelajaran tatap muka dan daring, pengurangan jam pembelajaran juga akan dilakukan.

"Begitu juga SMP, jika biasa belajar hingga 7 jam, cukup dilaksanakan selama 4 jam saja," terang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan, Muhaimin pada Selasa (24/11/2020).

Secara rinci, juga disebutkan bahwa kantin hingga pembelajaran olahraga ditiadakan selama proses pembelajaran tatap muka. Hingga tak ada kegiatan ekstra kulikuler.

Lanjut Muhaimin, semua langkah tersebut akan dilakukan bilamana orang tua atau wali yang tidak setuju mengikuti pembelajaran tatap muka, boleh memilih untuk tidak ikut, yaitu hanya dengan mengikuti pembelajaran daring.

"Insya Allah, dalam satu minggu kedepan Disdikbud akan menginstuksikan sekolah-sekolah untuk membuat kuesioner untuk para orang tua," pungkasnya.