TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lestarikan Terumbu Karang di PPU, Jamrut DC Turunkan Stupa 

Banyak terumbu karang harus ditransplantasi

Anggota Jamrut DC menaruh stupa rumah ikan dan biota lainnya di perairan PPU (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times – Sejumlah anggota Komunitas selam dari Penajam Paser Utara Diving Community (Jamrut DC), Senin (20/11/2020), menurunkan tiga Artificial Reef berbentuk stupa sebagai rumah ikan guna melestarikan terumbun karang dan biota laut lainnya.

“Hari ini kami melakukan kegiatan pelestarian terumbu karang dan biota laut lainnya di perairan Gusung, Kecamatan Penajam, untuk langkah awal ini kami menurunkan serta menempatkan stupa untuk rumah ikan di posisi yang tepat sehingga tidak merusak terumbu karang yang ada,” ujar Koordinator Kegiatan, Supriadi kepada IDN Times usai kegiatan di Penajam.

Dibeberkannya, selain Jamrut DC kegiatan konservasi atau pelestarian terumbun karang ini dilakukan berkerjasama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tirai PPU yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup khususnya biota laut dan terumbu karang.     

Baca Juga: Pemkab PPU Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur Jalan pada 2021

1. Terus berupaya lestarikan terumbun karang di wilayah perairan PPU

PPU juga memiliki terumbu karang piring namun perlu terus dijaga guna mencegah kerusakan (IDN Times/Ervan Masbanjar)

“Kita terus berupaya melestarikan kelangsungan hidup terumbu karang di wilayah perairan PPU, agar bisa menjadi tempat berkembang biak biota laut,” terangnya.

Menurutnya, secara umum masih banyak terumbu karang harus di transplantasi, di mana dari hasil pantauan pihaknya di dua titik yang diselami, ternyata biota laut masih banyak, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa punah bila terumbu karangnya hancur atau rusak.

“Dari hasil pantauan di bawah permukaan air laut di dua titik yang kami selami, biota laut masih banyak, namun itu akan punah bila terumbu karangnya atau rusak, sehingga ini perlu perhatian khusus dari pemerintah, swasta maupun lembaga lain agar bisa dilakukan transplantasi dan pelestariannya,” tegasnya.

2. Banyak terumbu karang yang rusak atau mati namun penyebabnya tidak diketahui

Terumbu karang yang mati dan rusak banyak ditemukan oleh penyelam sekitar perairan PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dibeberkannya, memang banyak terumbu karang yang rusak atau mati namun penyebabnya tidak diketahui karena identifikasi tingkat kerusakannya hanya bisa dianalisa oleh ahli konservasi. Sementara letak terumbu karang di perairan Penajam sendiri, lokasinya tersebar tidak berkumpul menjadi satu kawasan.

“Sehingga kami berharap nelayan maupun kapal-kapal besar harus berhati-hati ketika melalui lokasi itu atau melempar jangkar di kawasan ini karena dapat menyebabkan kerusakan pada karang itu,” tukasnya.

Selain itu, tambahnya pihaknya telah menaruh tanda berupa anchor sebagai tanda di mana di atasnya diberi pelampung dari jeriken sehingga mudah dikenali oleh nakhoda, motoris atau nelayan yang melalui daerah tersebut.

Baca Juga: Hari Ini, Ada Warga Penajam dan Babulu Dinyatakan Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya