Pos Pengetatan Penajam Malah Kosong, ketika Personelnya ASN dan THL
Pemkab PPU kehabisan anggaran penanganan COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Time - Pos Pengetatan COVID-19 di Pelabuhan Speedboat dan Kelotok Penajam Paser Utara (PPU) kosong tanpa personel. Pos pengetatan Penajam memang semestinya dijaga aparatur sipil negara (ASN) dan tenaga harian lepas (THL) setelah sebelumnya dipercayakan pada aparat TNI/Polri.
Pantauan IDN Times di lapangan, lokasi pos pengetatan di pelabuhan ini tampak lengang, Jumat (20/8/2021) pukul 10.30 Wita. Padahal keberadaannya dinilai strategis dalam menekan pandemik COVID-19 di PPU Kalimantan Timur (Kaltim).
"Saya baru dua kali melihat ada petugas yang berjaga di pos tersebut, itu pun hanya bertahan paling dua jam kemudian kosong lagi tanpa petugas," ucap Marka ojek kelotok Penajam, Aspar kepada IDN Times.
Baca Juga: Tiga Tahun Tak Kibarkan Bendera, Warga Penajam Ditegur Koramil
1. Petugas tidak melakukan pemeriksaan masyarakat pendatang yang masuk PPU
Menurutnya, saat ini fungsi pos tersebut sama sekali tidak ada. Pasalnya tidak terlihat ada kegiatan pemeriksaan bagi masyarakat pendatang melalui pos tersebut, meskipun di pos tersebut ada petugasnya.
"Petugas yang ada di pos tersebut saya lihat hanya dua orang dari pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) saja, sementara petugas dari instansi lain tidak terlihat," ungkapnya.
Senada dengannya, seorang warga sekitar lokasi pos pengetatan bernama Anto mengatakan, petugas yang berjaga bertahan paling lama sekitar dua jam saja. Kemudian mereka pergi dan kembali beberapa jam kemudian lalu pergi lagi.
"Saya juga tidak pernah melihat ada petugas melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang masuk wilayah PPU, apakah itu pelaku perjalanan atau masyarakat yang hanya pulang pergi saja. Berbeda ketika masih dipegang oleh petugas sebelumnya pemeriksaan pasti dilakukan. Bahkan tak jarang ada saja petugas menemukan masyarakat hasil tesnya positif COVID-19 atau membawa rapid antigen abal-abal," bebernya.
Baca Juga: Konflik Bupati dan Wabup Penajam Memanas, Eks Pejabat pun Berkomentar