SKK Migas Diminta Ikut Tangani Sampah di Kawasan IKN Nusantara
Malu kalau Sepaku kotor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penajam, IDN Times - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Perwakilan Wilayah Kalimantan dan Sulawesi diminta ikut tangani persoalan sampah di daerah ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Lokasi tepatnya berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).
“Saat ini di PPU termasuk Kecamatan Sepaku yang wilayahnya masuk IKN, ada beberapa kegiatan vital perlu segera mendapat support, salah satunya terkait persoalan penanganan sampah,” ujar Plt Bupati PPU Hamdam, Senin (7/3/2022) lalu.
Pemkab PPU menerima kunjungan (Courtesy visit) Kepala perwakilan SKK Migas wilayah Kalimantan dan Sulawesi Azhari Idris, General Manager Pertamina Hulu Kalimantan Timur Djudjuwanto, dan perwakilan Kontraktor-Kontraktor Kerjasama (KKKS) SKK Migas di PPU.
Baca Juga: Miris, Seorang IRT dari PPU Nekat Jadi Bandar Narkoba
1. Sejumlah truk angkutan sampah alami kerusakan dan alat berat kurang
Hamdan mengatakan, sejumlah truk angkutan sampah ke stasiun-stasiun sampah alami kerusakan. Belum lagi kurangnya alat berat yang disiapkan di tempat pembuangan akhir (TPA) Buluminung menyebabkan penumpukan sampah skala besar.
Diungkapkannya, beberapa hari lalu dirinya telah mengunjungi TPA Buluminung, didapati tumpukan sampah saat itu. Posisinya sudah hampir masuk ke gerbang utama sepanjang lebih kurang 500 meter. Kondisi itu disebabkan belum dapat didorong oleh alat berat yang jumlahnya terbatas di lokasi itu.
Inilah salah satu poin yang ingin disampaikan kepada jajaran SKK Migas pada kesempatan ini dan berharap ada support di sana jika dimungkinkan. Apalagi kecamatan Sepaku saat ini telah ditetapkan menjadi lokasi IKN yang baru. Tentu kebersihannya harus benar-benar diperhatikan, tentulah jadi perhatian khusus dari Pemkab PPU.
“Kita pasti malu jika ada pejabat-pejabat negara datang ke sana tapi kondisi lingkungannya kotor dengan tumpukan sampah di mana-mana,” tuturnya.
Baca Juga: Minyak Goreng Langka, Masyarakat di PPU Terpaksa Harus Antre