TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terima LHP BPK, Kinerja Pemkab PPU Perlu Diperbaiki

Wajib tindaklanjuti rekomendasi BPK

Kantor Bupati Penajam Paser Utara (IDN Times/Ervan)

Penajam, IDN Times - Sekretaris Daerah (Sekda) Penajam Paser Utara (PPU) Tohar mengakui kinerja mereka masih perlu perbaikan lebih baik. Hal ini setelah dirinya menerima Laporan Hasil Pemeriksaan atau LHP kepatuhan atas belanja daerah Tahun 2022 dan 2023 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi Kaltim, Jumat, (29/12/2023). 

“LHP dari BPK atas  kepatuhan atas belanja daerah tahun 2022 dan 2023 menunjukkan agar kita memperbaiki kinerja kita menjadi lebih baik lagi. Dan saya mengapresiasi LHP BPK itu,” kata Tohar usai kegiatan kepada awak media didampingi Ketua DPRD Kabupaten PPU Syahruddin M Noor. 

1. Tidak terpisahkan dari langkah sudah dilakukan

Kepala BPK RI Perwakilan Kaltim, Agus Priyono serahkan LHP kepada Sekda PPU (IDN Times/Ervan)

Menurutnya, laporan hasil pemeriksaan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari langkah yang sudah dilakukan oleh organik di lingkungan Pemkab PPU. 

"Tentu, dalam pemeriksaan sampai dengan LHP, saya yakin dan percaya masih ada yang perlu diperbaiki ke depannya," ujarnya. 

Oleh karena itu sambung Tohar, maka catatan-catatan kritis berikut rekomendasi yang disampaikan BPK sebagai auditor dari pemeriksaan kinerja dan kepatuhan tersebut menjadi catatan penting bagi semua.

Baca Juga: Kaltim Serahkan 298 Unit Mesin Pertanian untuk Kelompok Tani PPU

2. Kinerja perlu didorong dan jadi perhatian

Pj Bupati PPU, Makmur Marbun beserta penjabat dan ASN PPU (IDN Times/Ervan)

Pertama ditindaklanjuti bagi atau menyangkut persoalan yang sudah terjadi, kemudian yang kedua menjadi catatan penting dan perhatian bersama untuk tidak mengulangi persoalan yang sama kaitannya dengan kepatuhan 

Dengan kinerja, mana kinerja yang masih perlu didorong dan menjadi perhatian pihaknya, untuk kembali menengok target dan realisasi, karena kinerja pasti ukurannya itu.  Targetnya seperti apa, realisasi akhirnya seperti apa. Andaikan itu ada ketimpangan yang ekstrem, maka harus dicari tahu persoalannya apa.

"Nah, ke depan ini harus memiliki konsep itu sehingga kita mampu melakukan mitigasi baik itu daya dukung maupun hal-hal yang menjadi persoalan sebagai penghambat capaian kinerja," tegas Tohar. 

Berita Terkini Lainnya