Awas! Pasien Isoman COVID-19 Balikpapan Dilarang Berbagi Obat
COVID-19 Balikpapan hari ini bertambah 258 kasus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Angka kasus COVID-19 Kota Balikpapan menyebabkan kota di Kalimantan Timur (Kaltim) ini jadi salah satu daerah yang mendapat instruksi untuk melaksanakan PPKM darurat. Per 8 Juli kemarin berbagai aturan PPKM darurat mulai dilaksanakan.
Angka kasus Balikpapan selama sepekan terakhir berkisar di angka 190 sampai 260 kasus. Lonjakannya sangat signifikan dan mengakibatkan secara keseluruhan Balikpapan berada di zona merah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, per Jumat, 9 Juli 2021 jumlah terkonfirmasi positif Balikpapan bertambah 258 kasus. Sementara kesembuhan ada 101 kasus dan meninggal 12 orang.
Dio, sapaan Andi Sri Juliarty mengungkapkan, pasien positif yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah juga terus mendapatkan pendampingan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau puskesmas.
"Sehingga bagi pasien isolasi mandiri diharapkan segera menghubungi Puskesmas wilayah tempat tinggal," katanya di Pemerintah Kota Balikpapan, Jumat (9/7/2021).
Baca Juga: Pandemik Meningkat, Balikpapan Siapkan Wisma Atlet sebagai Pilihan
1. Pasien dilarang berbagi obat karena indikasi tiap orang berbeda
Dio menyampaikan, untuk pasien isolasi mandiri biasanya ini akan di berikan obat sesuai dengan indikasi penyakit. Sehingga bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif diimbau tidak saling membagi atau bertukar obat dengan sesama pasien positif lain.
"Karena tiap orang punya gejala berbeda, indikasi masing-masing. Warga tanpa gejala mendapatkan obat secara symptom. Misalnya batuk akan diberikan obat batuk dan vitamin," terang Dio.
Sementara untuk pasien dengan gejala ringan biasanya diberikan antibiotik. Untuk gejala sedang atau berat namun tidak masuk rumah sakit akan diberi anti virus.
"Jadi tidak semua pasien obatnya sama. Mohon pengertian masyarakat. Jangan sampai membagi obat. Karena kami menemukan hal seperti itu. Ada masyarakat belum mendapatkan obat saling berbagi," terangnya.
Baca Juga: Balikpapan Berlakukan PPKM Darurat selama 12 Hari ke Depan