TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satgas COVID-19 Tingkat RT di Balikpapan akan Dapat Bantuan Rp2 Juta

Anggaran jaring pengaman sosial dari APBD Kota ditiadakan

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat Launching PPKM Mikro di Manggar, Balikpapan Timur Jumat (12/2/21) pagi (IDN Times/ Fatmawati)

Balikpapan, IDN Times - Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) masih membahas besaran dana refokusing COVID-19 dari kas daerah. Sementara ini, pihak Kementerian Keuangan menerbitkan panduan besaran alokasi dana refokusing  minimal 25 persen dari dana transfer umum. 

Pada tahun 2020 lalu, Pemkot Balikpapan menerapkan refokusing anggaran pandemik COVID-19 sebesar Rp136,9 miliar di mana realisasinya sebesar Rp120,42 miliar. 

Peruntukannya sektor kesehatan Rp61,86 miliar yang terealisasi Rp50,13 miliar; penanganan dampak ekonomi Rp600 juta yang terealisasi Rp590,9 juta; dan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Rp74,5 miliar yang terealisasi Rp69,69 miliar. 

Tahun ini, Pemkot Balikpapan ingin mengakomodasi dukungan anggaran bagi Satgas COVID-19 tingkat RT. Masing-masing RT rencananya akan memperoleh bantuan anggaran sebesar Rp2 juta. 

"Ada bantuan anggaran untuk Satgas COVID-19 di tingkat RT," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Senin (29/3/2021). 

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan: Stok Terbatas, Tingkat Vaksinasi COVID-19 Rendah

1. PPKM mikro dianggap sukses turunkan angka kasus

Ilustrasi PPKM mikro (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Satgas COVID-19 tingkat RT punya peran penting menekan pandemik virus di Balikpapan.  Sejak ditetapkannya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. 

Pemberian dana operasional ini dilakukan karena penerapan PPKM mikro yang sudah diperpanjang ketiga kalinya ini dianggap membantu menurunkan angka terkonfirmasi positif di Balikpapan.

Terbukti hingga, hampir seluruh RT di Balikpapan masuk zona hijau dan beberapa berwarna kuning.  

"Ada 432 RT yang masih di zona kuning ini yang lingkungan RTnya ada 1-5 rumah yang terkonfirmasi positif Covid-19, sementara 1.252 RT masuk di Zona hijau," beber Rizal.

Setelah penerapan ini, Satgas RT kemudian merasa perlu mengajukan tambahan anggaran. Pasalnya memang tak sedikit juga RT yang mengeluarkan anggaran dalam mempersiapkan rumah isolasi, menyediakan kebutuhan pokok warga yang terpapar, penyemprotan disinfektan rutin atau kegiatan lain yang berkaitan dengan PPKM mikro. 

2. Sumber anggaran dari DTT dan SILPA APBD

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi (Tangkap layar Instagram/Humas Pemkot Balikpapan)

Sementara ini, Rizal berencana anggaran Rp2 juta bersumber dari Dana Tidak Terduga (DTT) sebesar Rp750 ribu dan refokusing sebesar Rp1,25 juta. 

"Jadi diarahkan untuk pemanfaatan kerja Satgas tingkat RT. Ini untuk yang Rp750 ribu sudah bisa dikeluarkan. Kemudian sisanya kan dari refokusing, masih kami laporkan ke DPRD Balikpapan," terangnya. 

Tentang hal ini, lanjutnya, masih terus dibahas. Ditargetkan kejelasan pencairan dari refokusing ini harus segera diselesaikan. "Kalau yang Rp750 kan sudah bisa," ujarnya. 

Anggaran refokusing ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan 2021. Rizal menyebut, anggaran ini tak lagi diambil dari anggaran instansi atau perangkat daerah lain, namun dari SILPA. 

"Sepertinya ada sisa SILPA yang bisa kita pakai. Mungkin tidak mengganggu anggaran OPD (organisasi perangkat daerah)," terang wali kota yang telah menjabat dua periode ini.

3. Tak ada anggaran bantuan sosial di APBD Kota Balikpapan tahun 2021

Ilustrasi bantuan sosial. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Sementara untuk bantuan sosial atau jaring pengaman sosial dipastikan tidak lagi dianggarkan di APBD Kota. Mengingat situasi makin membaik, dan program JPS yang masih berjalan hanya dari Kementerian Sosial. 

Ia membeberkan, berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), di Balikpapan ada 25.892 orang yang akan masih menerima di tahun ini. 

"Kita pernah membantu. Provinsi maupun kota pernah menganggarkan dalam refokusing pertama 2020 sekira 69 ribu orang tambahan penerima JPS," sebutnya.

Saat ini pihaknya tengah menghitung jika masih ada warga yang perlu dibantu, di luar dari DTKS. "Nanti kalau ini akan dibantu menjelang Idul Fitri," pungkas Rizal.

Baca Juga: Usai Resepsi, Pengantin Baru di Balikpapan Divaksinasi COVID-19

Berita Terkini Lainnya