Demi Hindari Ledakan Kelahiran, BKKBN Kaltim Pesan 72 Ribu Kondom
Dua bulan masa pandemik penjualan kondom laris manis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times- Kebijakan pembatasan sosial dari pemerintah rupanya bisa memicu angka kehamilan. Itu sebab menghindari meledaknya angka natalitas atau kelahiran selama darurat pandemik virus corona atau COVID-19 menjadi fokus Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim. Demikian dikatakan Kepala BKKBN Kaltim, Muhammad Edi Muin saat dikonfirmasi pada Jumat (15/5).
"Angka kelahiran harus benar-benar ditekan, sebab para tenaga medis saat ini tengah disibukkan dengan penanganan pasien COVID-19. Maka dari itu, alangkah baiknya jika angka kehamilan atau kelahiran saat ini bisa lebih dulu ditunda. Apalagi saat ini di tengah kondisi pandemik, ibu hamil pasti lebih rentan," pintanya.
1. Angka kehamilan di Kaltim relatif lebih stabil dibanding dengan Pulau Jawa
Kata Edi, saat ini angka kehamilan di Kaltim belum sebesar di Tasikmalaya maupun daerah Pulau Jawa lainnya. Di sana, angka kehamilan bahkan mencapai 70 hingga lebih 100 persen.
"Jangan sampai kita di sini seperti di Jawa. Data kami, dari Februari, Maret dan April angka kehamilan masih kecil dan relatif stabil," ungkapnya. Namun demikian Edi Muin enggan membeber angka pasti.