Direktur RSKD Balikpapan: Nakes Bertindak Asusila Bisa Diberhentikan
Respons kejadian mesum di Wisma Atlet
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Beberapa hari ini viral kasus oknum tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan hubungan seksual sesama jenis dengan seorang pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.
Informasi tindak asusila ini diketahui dari cuitan pasien COVID-19 tersebut di Twitter yang menghebohkan dunia maya. Netizen pun meminta kasus ini diusut tuntas. Nakes dan pasien COVID-19 tersebut kini pun telah ditangkap.
Namun, kasus ini seolah membuka mata publik mengenai sisi lain perawatan pasien COVID-19. Banyak yang mempertanyakan, seperti apa sebenarnya pelayanan yang diberikan oleh para nakes kepada para pasien? Serta bagaimana potensi peristiwa seperti ini terjadi di daerah lain?
Menanggapi kejadian mesum ini, Direktur Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan, Edy Iskandar mengatakan seluruh ruangan perawatan pasien COVID-19 berada dalam pantauan.
"SPO (Standar dan Prosedur Operasional) di RSKD dan ruang perawatan COVID-19, semua dilengkapi dengan CCTV," ujar Edy melalui pesan tertulis Minggu (27/12/2020).
Baca Juga: Ruang ICU di Balikpapan Penuh, Kasus COVID-19 Alami Perubahan Pola
1. Ruang perawatan dilengkapi CCTV
Ia menjelaskan, segala pelanggaran dan penyimpangan hingga terjadi tindakan asusila seperti itu dilakukan oleh oknum. Sejauh ini, di tempat perawatan di Kota Balikpapan, khususnya di RSKD yang merupakan rumah sakit rujukan utama tak pernah ada kejadian serupa.
Lanjutnya, pihaknya juga telah menyediakan kotak aduan bagi pasien atau keluarganya yang ingin menyampaikan keluhan apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai etika.
Baca Juga: Heboh, Pasien COVID-19 dan Nakes Pelaku Mesum di Wisma Atlet Ditangkap