TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IKN Siap Dibangun di Penajam Paser Utara, Lokasi Desa Masih Teka-teki

Bupati inginkan ada perguruan tinggi di Penajam Paser Utara

Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud (IDN Times/Mela Hapsari)

Balikpapan, IDN Times - Berhembus kabar pusat pemerintahan bakal dibangun di Desa Telemow, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara. Namun, Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Gafur Mas'ud mengaku belum mengetahui dimana koordinat tepatnya untuk pembangunan ibu kota negara.

"Saya belum tahu lokasinya dimana, dari pada saya sok tahu, nanti biar Pak Menteri  (Bappenas) saja yang menjelaskan," katanya saat dijumpai wartawan setelah acara Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Baru NKRI, di Hotel Novotel Balikpapan, pada Selasa (1/10). 

Ia mengaku hanya mengetahui ibu kota akan dibangun di Kecamatan Sepaku. Abdul Gafur Mas'ud juga mengaku telah siap. "Kapan pun kami ditunjuk Penajam Paser Utara sebagai ibu kota kami siap. Lahan sudah siap," katanya. 

Baca Juga: Gubernur Isran Noor Tak Tuntas Jawab Pertanyaan Tim Pansus IKN

1. Perbup untuk mencegah maraknya spekulan tanah

IDN Times/Mela Hapsari

Meskipun mengaku siap, namun masih diperlukan infrastruktur pendukung untuk ibu kota negara yang baru. "Jalan kami di Penajam Paser Utara sudah lumayan lebar, tapi memang dari daerah Simpang Silkar sampai ke Sepaku memang masih kecil. Dengan adanya pemindahan ibu kota dengan sendiri jalan akan terbangun dan akan lancar.

Abdul Gafur juga menjelaskan untuk mencegah permainan spekulan tanah ia telah mengeluarkan Peraturan Bupati.

"Saya ingin mengimplementasikan apa yang dilakukan Bali dan Yogya jadi masyarakat di sana (Kabupaten PPU) sekarang saya sudah mengeluarkan Perbup (Peraturan Bupati), bahwa setiap penjualan tanah harus diketahui oleh pemerintah daerah," katanya. 

Ia menambahkan, "Dari investor itu saya akan tanya apa keuntungan untuk masyarakat saya yang ada di Penajam Paser Utara, karena kita melihat 20-30 tahun ke depan. Jangan sampai masyarakat Penajam Paser Utara yang selama ini mendambakan Penajam yang maju, modern, dan religius malah hilang," ujar Abdul Gafur Mas'ud.

Sementara untuk lingkungan adat, Bupati PPU juga telah merencanakan untuk membuat hutan adat. Menurut Abdul Gafur Mas'ud, hutan itu akan berguna untuk penelitian dan bermanfaat bagi masyarakat.  

"Di sana orang asli ada tapi sedikit, untuk menjaga lingkungan hutan adat itu bisa nanti difasilitasi. Saya berniat ada hutan pengobatan yang dikelola oleh adat, hutan bajakah. Kita mengetahui kayu bajakah itu kan banyak manfaatnya," katanya. 

2. Curhat Bupati PPU

IDN Times/Mela Hapsari

Pada sesi talkshow Kesiapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara. Abdul Gafur Mas'ud juga menyampaikan pemikirannya mengenai Dana Bagi Hasil. 

"Dari pembagian dana bagi hasil yang disebutkan Pemprov Kaltim ada sekitar Rp500-625 triliun per tahun yang disumbangkan untuk negara. Kalau 10 persen saja kembali ke Kalimantan Timur, maka akan ada Rp50-62,5 triliun yang kembali ke Kaltim hanya Dana Bagi Hasil (DBH). Kalau ini terjadi maka 10 kabupaten/kota akan terbangun dengan sendirinya karena dananya ada," katanya. 

Pada acara ini Abdul Gafur juga menyampaikan "curhat"nya terkait masalah ketiadaan universitas di Kabupaten PPU. Ia memaklumi jika perguruan tinggi ada di Samarinda, yaitu Unmul.  Juga Kota Balikpapan disebut memiliki penduduk yang ramai dan  fasiitas umum lengkap.

"Kami ini tidak punya hotel, tidak punya universitas, kami ini anak bangsa Indonesia juga. Yang betul itu mungkin harusnya Universitas Mulawarman buatnya di Penajam Paser Utara, Pak (Rektor Universitas Mulawarman). Universitas di Penajam Paser Utara ada, yang tadinya sepi bisa ramai," katanya.

Baca Juga: Dukung IKN, Wali Kota Balikpapan Usulkan Proyek Strategis Nasional

Berita Terkini Lainnya