TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dimulai dari Kerajaan, Ini Sejarah Panjang Kutai Kartanegara

Kerajaan pertama di Indonesia yang bakal jadi ibu kota baru

Patung lembuswana di Kecamatan Tenggarong, Kukar. (Sumber: Facebook)

Kutai Kartanegara, IDN Times – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 tinggal beberapa hari lagi. Persiapan menyambut ajang lima tahunan itu tengah disusun sejumlah daerah. Tak terkecuali di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur. Kabupaten ini menjadi sorotan karena segera akan dibangun menjadi Ibu Kota Negara (IKN) Indonesia yang baru.

Lantas, apa saja informasi mengenai Kabupaten Kutai Kartanegara? Berikut ulasan tentang Kukar yang dihimpun IDN Times dari berbagai sumber.

1. Kukar daerah terluas di Kaltim

Sebagian wilayah di Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. (Sumber: kukarkab.go.id)

Kabupaten Kutai Kartanegara adalah daerah terluas di Provinsi Kalimantan Timur. Luas daratannya 27.263,10 kilometer persegi. Sedangkan luas perairannya sekitar 4.097 kilometer persegi. Di Kukar terdapat 18 kecamatan dan 225 desa atau kelurahan dengan jumlah penduduk sekitar 650 ribu jiwa.

Baca Juga: 6 Makanan Khas Penajam Paser Utara, Ada Gula Jengkol & Jenderal Mabok

2. Awal mula julukan Kota Raja

Tiga dari tujuh prasasti Yupa yang ditemukan di Kecamatan Muara Kaman, Kukar. (Sumber: situsbudaya.id)

Berbicara soal pemimpin daerah, Kukar punya sejarah panjang. Tahukah kamu, pemerintahan pertama di Indonesia ada di Kukar. Menurut sejarah, diyakini kerajaan tertua di Nusantara adalah Kerajaan Kutai yang berdiri pada abad IV. Hal ini dibuktikan dari tujuh prasasti Yupa yang ditemukan di Kecamatan Muara Kaman.

Secara garis besar, isi ketujuh Yupa beraksara Pallawa dan berbahasa Sanskerta itu mengisahkan tentang raja-raja yang pernah memimpin Kerjaan Kutai. Seperti raja pertama adalah Kudungga. Setelah Kudungga, Kerajaan Kutai dipimpin anaknya atau menantunya, Aswawarman.

Aswawarman memiliki tiga anak, salah satunya Mulawarman. Setelah Aswawarman, dinasti Kerjaan Kutai dilanjutkan oleh Mulawarman. Mulawarman disebut-sebut sebagai raja paling masyhur kerajaan ini yang berkuasa pada abad IV.

Pada masa pemerintahan Mulawarman, nama Kerjaan Kutai disempurnakan menjadi Kerajaan Kutai Martadipura. Dari semua catatan sejarah inilah Kukar mendapat julukan sebagai Kota Raja.

3. Dari kerajaan menjadi kesultanan

Ilustrasi Raja Mulawarman. (Sumber: kelasips.co.id)

Pada abad ke-16, terjadi perang antara Kerajaan Kutai Martadipura dengan Kerajaan Kutai Kartanegara. Dalam pertempuran ini, Kerajaan Kutai Martadipura kalah. Sebagai pemenang, Kerajaan Kutai Kartanegara kemudian mengambil alih wilayah Kerajaan Kutai Martadipura. Dua kerajaan ini pun bergabung dan bernama Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Pada abad ke-16 ini pengaruh Islam masuk di kerajaan yang bercorak Hindu tersebut. Setelah Raja Aji Pangeran Sinum Panji Mandepa memeluk agam Islam, Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura berubah nama menjadi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

4. Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura menyatakan masuk wilayah Indonesia dan berubah menjadi kabupaten

Kompleks Makam Kesultanan Kutai Ing Martadipura. (Sumber: situsbudaya.id)

Sultan Aji Muhammad Parikesit adalah pemimpin terakhir Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Dia menjadi sultan ke-19. Pada Januari 1950, secara terbuka, Parikesit mengumumkan bahwa Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura masuk ke wilayah Indonesia.

Kemudian, pada 21 Januari 1960, Kesultanan Kutai Kartanegara berakhir, dan mengganti nama menjadi Kabupaten Kutai. Kala itu, Kabupaten Kutai dipimpin Aji Raden Padmo. Dia berkuasa selama empat tahun.

Pada 1999, Kabupaten Kutai dimekarkan menjadi empat daerah otonom, yaitu Kabupaten Kutai, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang. Pemekaran ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999.

Pada 2002, ketika Indonesia dipimpin Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Kabupaten Kutai berubah nama menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada masa pemerintahan Gus Dur ini juga, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dihidupkan lagi sebagai upaya melestarikan budaya adat Kutai Kedaton.

Baca Juga: Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke Masa

Berita Terkini Lainnya