TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bocah Kehilangan Bola Mata karena Perang Sarung di Balikpapan

Perang sarung yang marak selama Ramadan

Ilustrasi perang sarung (IDN Times/ M Shakti)

Balikpapan, IDN Times - Perang sarung di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) memakan korban. Seorang bocah inisial AH  (9) Jalan Prapatan Dalam Balikpapan dilaporkan kehilangan bola mata terkena serpihan kayu yang berada di dalam sarung. 

Fenomena permainan perang sarung selama bulan Ramadan di mana mereka saling kejar-kejaran menyabetkan sarung di antara teman-temannya. Korban berangkat Salat Tarawih pada Sabtu 1 April 2023 sekaligus menonton aksi perang sarung

"Dia (AH) tidak bawa sarung, dia cuma menonton dan tidak ikut perang sarung tapi justru dia yang kena," kata kakak korban Gevi, Senin (3/4/2023). 

Baca Juga: Pemprov Kaltim Siapkan Rp96,2 Miliar untuk Tingkatkan SDM Balikpapan

1. Keluarga korban menempuh jalur hukum

Seorang bocah inisial AH  (9) Jalan Prapatan Dalam Balikpapan terpaksa kehilangan bola mata terkena serpihan kayu yang berada di dalam sarung, Sabtu (1/4/2023). Foto istimewa

Gevi mengatakan, pihaknya akan memperkarakan kejadian tersebut ke jalur hukum mengingat ada korban dari kejadian tersebut. Pelaku memang sudah diketahui masih berusia anak-anak.

"Meski pelakunya masih anak-anak, kami berharap hukum seadil-adilnya yang diberlakukan," ungkapnya.

Apalagi dalam masalah ini menimbulkan jatuhnya korban yang mengalami cacat seumur hidup. Korban saat ini masih menjalani perawatan yang intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan.

2. Polisi akan memantau permasalahan di lapangan

Kapolresta Balikpapan Ajun Komisaris Besar Pol Anton Firmanto, Senin (3/4/2023). (IDN Times/Hilmansyah)

Kapolresta Balikpapan Ajun Komisaris Besar Pol Anton Firmanto mengaku belum memperoleh laporan konkret soal kasus ini. Personelnya selama ini sudah bersiaga 24 jam mengantisipasi segala terjadinya perang sarung di antara anak-anak Balikpapan. 

"Kalau kejadian anak tersebut, saya belum mengetahui informasi. Tapi yang pasti kita menghimbau kepada orangtua agar memperhatikan anaknya dan upayakan anak itu harus ada di rumah maksimal pukul 22.00 Wita," paparnya.

Personel polisi di lapangan akan diminta lebih aktif dalam mengawasi kegiatan di masyarakat. Khususnya praktik perang sarung ini lazim ada selama bulan Ramadan. 

Baca Juga: Duta Pemuda Balikpapan Siap Sukseskan Pembangunan di IKN

Berita Terkini Lainnya