TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus Tinggi, Panglima TNI dan Kapolri Tinjau Vaksinasi di Balikpapan

Lepas 1.120 paket bantuan sembako

Panglima TNI dan Kapolri meninjau vaksinasi massal di Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (6/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Balikpapan, IDN Times - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Petinggi TNI/Polri ini meninjau langsung pemberian vaksinasi dan pelepasan bantuan sosial di vaksinasi center Balikpapan Sport and Conventition Center (BSCC) Dome.

Dalam kunjungan ini Panglima TNI dan Kapolri didampingi Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto, Kapolda Kaltim Herry Rudolf Nahak, Gubernur Kaltim Isran Noor, dan Wali Kota Balikpapan Rahmda Mas’ud.

“Kaltim ini tertinggi di pulau Kalimantan, sehingga tentunya perlu ada langkah strategis penanganan sesuai perintah presiden, yaitu terkait bagaimana menegakkan dan mematuhi aturan terkait prokes, kedua langkah-langkah bagaimana tentunya melaksanakan percepatan vaksinasi,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga: Bentuk Satgas Oksigen, Kaltim Mampu Penuhi Kebutuhan 40 Ton per Hari

1. Vaksinasi dilakukan untuk 3.600 orang

Panglima TNI dan Kapolri meninjau vaksinasi massal di Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (6/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Listyo mengatakan, mereka telah menyiapkan sebanyak 3.600 dosis vaksin dalam proses vaksinasi di Balikpapan Sport and Conventition Center (BSCC) Dome Balikpapan. Perinciannya, sebanyak 2.000 dosis untuk peruntukan vaksin pertama dan sisanya peruntukan dosis vaksin kedua. 

Ia menyebutkan, kasus harian pasien terpapar di Kaltim cukup tinggi di mana 76 persen di antaranya dirawat di rumah sakit. Dan rata rata 86-88 persen dirawat di tempat isolasi terpusat, bahkan tercatat ada 20 ribu warga isoman.

“Kita menyarankan kepada warga untuk mau dirawat di tempat isolasi terpadu yang disiapkan, karena fasilitas kesehatan ada dan tenaga kesehatan juga selalu standby. Hal ini juga untuk menekan laju penambahan kasus terkonfirmasi positif di Kaltim,” jelas Listyo.

2. Panglima nilai tracing di Kaltim masih rendah

Proses vaksinasi COVID-19 di DOME Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (6/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, tingginya kasus terkonfirmasi positif COVID-19 Kaltim perlu ada strategi untuk mengatasinya. Dan strategi itu adalah harus terus dilaksanakan mulai dari penerapan prokes 3M, 3T secara ketat, dan pelaksanaan vaksinasi.

“Saya lihat data bahwa tracing nilainya masih kecil, hasil pelacakan terkonfirmasi yang dipersyaratkan WHO 1:30, namun di Indonesia masih 1:15, memang sudah dilaksanakan tapi jumlah kontak erat harus ditambah tracingnya,” ujarnya.

Terkait mereka yang masuk dalam kontak erat harus disiapkan sarana untuk tempat isolasi terpusat sehingga yang terkonfirmasi langsung masuk isolasi terpusat, sedangkan kontak erat dilakukan karantina lima hari.

“Kalau diikuti masyarakat dan dilaksanakan dengan maksimal, diharapkan akan bisa mengurangi kasus COVID-19," ungkapnya.

Baca Juga: Pandemik COVID-19 di Kaltim Melandai, tetapi Tetap Hati-hati

Berita Terkini Lainnya