TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meroket, Hotel Isolasi Pasien COVID-19 di Balikpapan Hampir Penuh

Kamar asrama haji siap tampung pasien COVID-19

Asrama Embarkasi Haji Batakan Balikpapan Kaltim. (IDN Times/Hilmansyah)

Balikpapan, IDN Times - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) meninjau Asrama Haji Batakan sebagai persiapan lokasi karantina atau isolasi mandiri bagi pasien, Minggu (27/6/2021).  Kesiapan asrama haji ditinjau langsung Wakil Ketua Satgas Balikpapan Kol Arm I Gusti Agung Putu Sujarnawa bersama Jubir Satgas dr Andi Sri Juliarty didampingi Kepala UPT Asrama Haji Batakan H Mukhtar.

“Rencananya, Embarkasi Haji Batakan akan kita gunakan sebagai tempat isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 pada Selasa, 29 Juni 2021 mendatang,” kata Sujarnawa yang juga Dandim 0905 Balikpapan. 

Baca Juga: Pertamina Jelajahi Keanekaragaman Hayati Sungai Wain di Balikpapan

1. Antisipasi lonjakan penderita COVID-19

Asrama Embarkasi Haji Batakan Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Sujarnawa mengatakan angka kasus positif setiap harinya bertambah. Sehingga berpengaruh pada tempat isolasi. Hari ini saja jumlah kasus mencapai 180 kasus baru.

“Sehingga kita perlu alternatif sebagai antisipasi supaya masyarakat bisa isolasi di tempat kita untuk mencegah penularan,” ujarnya.

Berdasarkan surat yang diajukan Kementerian Agama sudah direspons dan diizinkan untuk penggunaan Asrama Haji Batakan.

“Hari ini kita tinjau kita rencanakan Selasa 29 Juni bisa dipergunakan,” ungkapnya.

2. Sebanyak 39 orang pasien COVID-19 antre

Asrama Haji Batakan Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan yang juga Jubir Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebutkan, pemerintah daerah memiliki 132 kamar isolasi baik di Hotel Grand 3 Mustika maupun di Wisma Sylva Lestari dengan kondisi penuh. 

“Laporan dari koordinator sudah ada 39 orang yang antri mudah-mudahan bisa dimasukkan di asrama haji,” ujarnya.

Untuk penambahan kasus saat ini masih dari klaster keluarga, perusahaan, dan perjalanan.

“Ada tiga klaster yang sudah bercampur dan ini menyulitkan kita untuk tracing karena sudah terjadi transmisi lokal,” paparnya.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Balikpapan Siap Kontribusi Program 1 Juta Vaksin 

Berita Terkini Lainnya