TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pedagang Kaki Lima, PDP COVID-19 di Balikpapan Meninggal Dunia 

PDP ini mengalami pneumonia dan diabetes

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi (IDN Times/Haikal)

Balikpapan, IDN Times  - Seorang Pedagang Kaki Lima (PKL) di salah satu pasar tradisional di Kota Balikpapan meninggal dunia setelah ditetapkan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19.

"Kami tadi menerima informasi ada pasien PDP yang meninggal dunia tadi pagi," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Balikpapan di Halaman Kantor Wali Kota Balikpapan, Sabtu (2/5).

1. Dua hari dirawat, PDP meninggal dunia

Persiapan peti jenazah PDP virus corona di Penajam Paser Utara (Dok.Pemkab PPU)

Menurutnya, pasien yang meninggal dunia berjenis kelamin perempuan dengan usia sekitar 46 tahun.

Pasien terindikasi terpapar virus corona setelah berobat ke Puskesmas Karang Jati, Balikpapan Tengah, dengan kondisi yang sudah parah dengan gejala sesak nafas,  pada 30 April 2020 lalu.

Karena menunjukkan gejala yang mengarah ke virus corona, pasien kemudian dirujuk ke RSUD Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD) untuk diberikan penanganan medis lebih lanjut.

Pasien kemudian meninggal dunia setelah menjalani penanganan medis di ruang isolasi di RSKD selama dua hari.

"Tadi pagi pasien dinyatakan meninggal dunia dan telah dikebumikan juga hari ini," terangnya.

Jenazah pasien dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kilometer 15 Jalan Soekarno-Hatta dengan protokol pemakaman COVID-19.

2. Hasil rapid test PDP tersebut positif virus corona

IDN Times/Haikal

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty atau akrab disapa Dio mengatakan berdasarkan hasil rapid test yang telah dilakukan, pasien meninggal tersebut dinyatakan positif rapid test.

Setelah pasien dinyatakan positif virus corona melalui rapid test, pihaknya juga telah melakukan pengambilan sampel swab terhadap pasien tersebut guna memastikan kondisi kesehatan pasien melalui tes PCR (Polymerase Chain Reaction) yang dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya.

"Sudah dilakukan rapid test sebelum pasien meninggal, (swab PCR) hasilnya belum keluar dari BBLK Surabaya," ujar Dio.

Baca Juga: Wali Kota: Anggaran Minim, Balikpapan Belum Ajukan PSBB

Berita Terkini Lainnya