DPRD Balikpapan Desak Penyelesaian Relokasi RSKB Sayang Ibu
Bangunan sudah tak memadai untuk operasional RS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan kembali mempertanyakan kelanjutan relokasi Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu. Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Budiono mengatakan relokasi sekaligus perluasan Rumah Sakit Sayang Ibu cukup mendesak, karena bangunan yang ada saat ini sudah tidak mencukupi sehingga tidak memadai untuk mendukung operasional rumah sakit.
Rencana pemindahan rumah sakit tersebut batal terlaksana di tahun 2019 karena pihak pemilik lahan mematok harga di atas anggaran pembebasan lahan yang disiapkan pemerintah.
“Kami berharap bisa terealisasi tahun ini, karena kondisi bangunan sudah tidak mencukupi, padahal jumlah pasien yang menggunakan rumah sakit ini cukup tinggi,” kata Budiono ketika diwawancarai di DPRD Kota Balikpapan, Senin (20/1).
Baca Juga: Tertibkan IMTN, Pemkot Balikpapan akan Libatkan Aparat Hukum
1. Terkendala nilai pembebasan lahan
Sejak tahun 2019 lalu, Pemerintah Kota Balikpapan telah mengkaji rencana untuk memindahkan Rumah Sakit Khusus Bersalin (RSKB) Sayang Ibu yang terletak di Kecamatan Balikpapan Barat ke lokasi lebih luas sehingga dapat menunjang perkembangan rumah sakit.
Ada tiga alternatif yang sudah disediakan untuk pemindahan RS Sayang Ibu yakni di lokasi lapangan sepak bola Jumpi di Kecamatan Baru Ulu, atau di lokasi eks Bioskop Jaya di Kecamatan Baru Tengah, serta di Margomulyo berdekatan dengan kawasan hutan mangrove. Namun dari ketiga lokasi yang ditawarkan tidak ada yang berhasil karena harga yang ditawarkan pemilik lahan terlalu tinggi.
“Info yang saya terima, yang punya lahan minta lahannya dihargai Rp1,8 juta per meter. Sementara kajian appraisal oleh pemkot untuk lahan itu berkisar Rp800 ribu hingga Rp1 juta. Otomatis rencana pembebasan lahan batal dilakukan karena kesepakatan harga tidak tercapai,” ujar Budiono.
Padahal, dengan relokasi bangunan ke Jumpi diharapkan mutu pelayanan rumah sakit dapat meningkat, sekaligus meningkatkan citra positif di mata masyarakat yang sudah menggunakan layanan rumah sakit ini.
Baca Juga: Pentas Kuda Lumping di Balikpapan Ricuh, Brimob Bantu Pengamanan