Ibu Kota Baru dan RDMP Diharapkan Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kaltim
Pertumbuhan ekonomi Kaltim 2019 melambat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur khususnya Kota Balikpapan mengalami perlambatan selama periode 2019.
Indeks pertumbuhan ekonomi di Kota Balikpapan diperkirakan hanya akan tumbuh hingga 4,7 persen (yoy) pada tahun 2019 lebih rendah dibandingkan tahun 2018 lalu yang tercatat mampu tercatat tumbuh pada angka 4,97% (yoy).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Bimo Epyanto mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi di Balikpapan ini salah satunya karena penurunan jumlah ekspor antar daerah yang diakibatkan penurunan tingkat produksi migas di kilang Pertamina Balikpapan. Penurunan tingkat produksi Pertamina ini karena masih dalam proses pengerjaan untuk menyelesaikan proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) RU V.
“Tahun ini pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan, karena kondisi kilang Pertamina yang ada pengerjaan proyek RDMP,” kata Bimo dalam kegiatan temu media di DeCafe Resto and Pastry Balikpapan, Jumat (13/12).
1. Ekonomi terpengaruh dampak penurunan batubara dan CPO
Menurunnya indeks harga jual dan nilai ekspor komoditi seperti batu bara dan minyak kelapa sawit (CPO) di wilayah Kalimantan Timur secara tidak langsung juga memberikan dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Timur.
Perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat penurunan ekspor batu bara dan CPO terhadap beberapa kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Timur juga berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi di wilayah Balikpapan.
Sebagai kota jasa, Kota Balikpapan juga terpengaruh oleh pertumbuhan ekonomi kabupaten di sekitarnya yang masih bergantung pada fluktuasi harga komoditas internasional khususnya batu bara dan CPO.