TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebakaran Terjadi di Samarinda, 7 Rumah Kayu Ludes Jadi Korban 

Belasan unit pemadam berhasil lumpuhkan api selama 1 jam

Api merembet bangunan rumah di Jalan M Said Gg Masjid Samarinda. (Nina/IDN Times)

Samarinda, IDN Times - Bencana kebakaran kembali menghanguskan 7 bangunan rumah kayu di Samarinda Kalimantan TImur (Kaltim), Selasa (17/5/2022) pukul 12.20 Wita. Kobaran si jago merah terjadi di kawasan pemukiman warga di Jalan Senyiur 1 Gang Sukadamai 2 Lok Bahu Sungai Kunjang Samarinda atau di M Said Samarinda.

Belum diketahui penyebab kebakaran, tetapi dugaan sementara akibat korsleting arus listrik. 

"Kita masih menunggu hasil penyelidikan pendalaman oleh pihak kepolisian. yang jelas saat ini masih diduga akibat arus pendek," kata Hendra, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (DIsdamkar) Kota Samarinda saat di temui IDN Times di lokasi kejadian.

Baca Juga: Normalisasi Sungai di Samarinda Telan Anggaran Rp51 Miliar

1. Asal api dari rumah bangsalan

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda, Hendra (Nina/IDN Times)

Kadisdamkar menyampaikan, dari laporan yang dihimpunnya dari para saksi, asal mula api muncul dari salah satu rumah bangsal milik Haji Asman. Petugas belum menerima laporan pasti akibat munculnya api.

"Ini sementara yang dihimpun oleh tim dan para relawan dari keterangan saksi terdekat. sepertinya arus pendek. kita sudah serahkan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti," tuturnya. 

2. Total bangunan terdampak

Luapan Api berhasil dipadamkan (Nina/ IDN Times)

Tim IDN Times, menghimpun data dari relawan Samarinda diperoleh informasi sebanyak 7 bangunan rumah kayu masyarakat ludes terbakar. Bangunan tersebut dihuni setidaknya 8 kepala keluarga beranggotakan 36 jiwa. 

Tidak ada korban jiwa dari kejadian kebakaran tersebut. 

3. Kerumunan warga yang menonton jadi kendala utama

Kerumunan warga yang menonton (Nina/ IDN Times)

Ketua Relawan Pemadam Kebakaran Kota Samarinda Jokis menyebutkan, petugas pemadam kebakran cukup kesulutan dalam menaklukkan kobaran api. Kebakaran terjadi di lokasi padat penduduk di Samarinda dan keberadaan warga yang malah menonton di tempat kejadian. Petugas kerap mengalami kesulitan penyaluran air menggunakan selang panjang yang kerap terinjak warga. 

"Setiap insiden kebakaran itu, hal yang paling sulit adalah warganya yang banyak ikut menonton, bahkan ikut mengambil video kejadian. Regu pemadam akhirnya sulit menyalurkan selang air. Penonton juga banyak anak anak yang mondal mandir," jelasnya.

Baca Juga: Bocah 8 Tahun di Samarinda Meninggal, Diduga karena Hepatitis Akut 

Berita Terkini Lainnya