TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tiga Warga Jember Diringkus Polisi di Samarinda, karena Gendam

pelaku ke Samarinda dengan dalih mencari kerja

Polisi ungkap kasus gendam di Kota Tepian (istimewa)

Balikpapan, IDN Times - Tiga perantau asal Jember Jawa Timur (Jatim) ditangkap Satuan Reskrim Polresta Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) karena melakukan tindak kejahatan gendam. Para korbannya pun mengejutkan yakni tujuh orang lanjut usia (lansia). 

Para pelaku berinisial SY, SS, dan MS ini berhasil memperdaya korbannya dengan modus mengaku sebagai petugas bantuan sosial (bansos) dengan mobil sewaan.

"Jadi mereka ini hunting (menggunakan mobil), mencari calon korban. Saat ketemu mereka langsung menawarkan hadiah berupa bansos, rata-rata korbannya orang-orang sudah berumur," jelas Kapolresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli saat konferensi pers, Senin (4/7/2022). 

Baca Juga: Pelabuhan Samarinda Kapalkan Ekspor Nonmigas 3,28 Miliar Dolar AS

1. Para pelaku miliki peran yang berbeda-beda

Para pelaku yang lakukan gendam terhadap lansia di Samarinda (istimewa)

Setelah berhasil membujuk para korbannya untuk naik ke atas mobil, para pelaku kemudian mengajukan banyak pertanyaan untuk mengalihkan perhatian korban. Saat dicecar pertanyaan itulah, kata Ary, korban tak sadar jika para pelaku telah mengambil barang berharga mereka.

"Mereka rata-rata sudah tidak sadar lagi. Setelah diambil barang berharganya, korban kemudian diturunkan di pinggir jalan," terangnya.

Ia menjelaskan, ketiga pelaku ini memiliki peran yang berbeda-beda. Yakni satu orang yang membawa kendaraan, satu orang menawarkan hadiah bansos, dan satu lagi yang mengambil barang korban.

2. Pelaku berhasil gasak uang jutaan rupiah

google

Selama empat hari beroperasi, ketiga pria itu berhasil menggasak uang tunai dengan total Rp3.905.000, dan cincin beserta tiga unit ponsel. Sebelum beraksi para pelaku sudah melakukan patroli untuk mencari targetnya. Salah satu pelaku sempat membantah melakukan ilmu gendam saat mengerjai korbannya.

"Saya tanya-tanya saja, dia pernah dapat bansos gak? Kalau belum ikut saya biar bisa dibantu prosesnya. Gak ada (gendam), gak tahu juga kenapa bisa cepat percaya," tutur pelaku SS.

Sementara pelaku MS mengaku baru pertama kali menginjak Kota Tepian. Ia berencana mencari kerja di kota tersebut. "Diajak teman, berharap dapat kerja sebagai sopir tapi ternyata sepi. Mau balik bingung gak ada ongkos," ucapnya.  

Baca Juga: Ternak dari Luar Samarinda Dibatasi, Peternak Lokal Untung

Berita Terkini Lainnya