TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bisnis Pakaian Bekas yang Menjanjikan di Balikpapan

Peminatnya dari anak muda, kuliahan, hingga dewasa

Bisnis pakaian bekas dari luar negeri di distro Balikpapan Kaltim. Foto Sri Gunawan

Balikpapan, IDN Times - Bisnis pakaian bekas dari luar negeri di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) makin "sedap" saja. Hingga kini masih banyak peminat, membuat penjual pakaian jenis ini mulai bermunculan, baik secara tradisional maupun membuka gerai sendiri atau distributor outlet (distro). 

Untuk di Balikpapan sendiri ada tempat yang menjadi pusat dari penjualan pakaian bekas, berpusat di Pasar Inpres Kebun Sayur Balikpapan Barat. Tidak hanya di situ, di tempat lain pun aroma bisnisnya bermunculan, seperti di wilayah Margomulyo Baru Ilir Km 3 Prapatan, dan masih banyak lokasi lainnya.

Baca Juga: Korea Selatan akan Bantu Water Suply untuk Kota Balikpapan

1. Menjual pakaian pribadi yang terlanjur menumpuk

Bisnis pakaian bekas dari luar negeri di distro Balikpapan Kaltim. Foto Sri Gunawan

Salah satu tempat yang IDN Times kunjungi yakni Second Style Store Balikpapan yang beralamat di Jalan Patriot Gunung Satu, Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat.

Sang pemilik toko enggan disebutkan nama menyebutkan, awal mula dirinya tertarik dengan jualan pakaian bekas serta suka dan dukanya berjualan. Ia dulunya sering membeli barang melalui online, tanpa disadari baju yang dibeli ternyata lama kelamaan menumpuk.

Akhirnya terbesit ide untuk menjual kembali bajunya yang menumpuk melalui status WhatsApp dan Instagram. Ternyata hal itu membuahkan hasil yang tidak terduga, dagangannya laris diburu pembeli.

"Lama kelamaan kepikiran, gimana kalau aku buka usaha. Nanya dulu sama suami, awalnya suami bilang iya gapapa buka saja kalau kamu punya modal," kata ibu muda ini ditemui, Sabtu (4/6/2022).

2. Mulai berani mengembangkan usahanya

Bisnis pakaian bekas dari luar negeri di distro Balikpapan Kaltim. Foto Sri Gunawan

Awal mulanya usaha di rumah, karena semakin ramai dirinya memberanikan diri untuk menyewa sebuah garasi mobil untuk membuat toko dan usahanya pun berjalan hingga saat ini.

Untuk sistem penjualannya relatif sederhana dengan mengandalkan sistem jualan pertemanan. Lewat status WhatsApp dan Instagram. Ia belum pernah mencoba melakukan siaran langsung atau berjualan melalui media sosial lain. 

Lebih lanjut dia bercerita, awal mulanya membeli pakaian bekas secara eceran. Dan ketika modal sudah bertambah akhirnya memberanikan diri untuk membeli secara borongan paket usaha.

"Terkumpul uang beli borongan paket usaha, sudah terkumpul modalnya itu, belilah saya beli bal," jelasnya. Harga satu bal menurutnya bervariasi tergantung dari kualitas dan merek dari pakaian bekas dibeli. 

Baca Juga: Balikpapan-Enrekang Kerja Sama dalam Pemenuhan Bahan Pangan

Berita Terkini Lainnya