Korea Selatan akan Bantu Water Suply untuk Kota Balikpapan

Tertarik dengan kajian SWARO

Balikpapan, IDN Times - Proyek Economic Innovation Partnership Program (EIPP) Indonesia-Korea melakukan kunjungan ke Kota Balikpapan. Dalam kerja sama ini Korea Selatan membantu konsultasi penyediaan tenaga ahli di dua sektor, yakni pengelolaan sampah dan penyediaan air baku.

Di Balikpapan, kunjungan dilakukan di Waduk Teritip dan TPS Manggar, sedangkan Kota Samarinda terkait solid waste management and water supply plan.

Balikpapan dan Samarinda dipilih karena merupakan kota penyangga dalam rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Kegiatan dilanjutkan dengan rapat, baik secara daring maupun luring di Aula Bappeda Litbang Kota Balikpapan.

1. Merupakan kerja sama inovasi Indonesia-Korea

Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan Murni mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu kerja sama inovasi ekonomi Indonesia dengan Korea Selatan. Di mana negeri ginseng membantu melalui konsultasi dengan tenaga ahli mereka di dua sektor, yakni pengelolaan sampah dan penyediaan air baku.

"Upaya ini untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus dicapai di tahun 2030. Pemerintah pusat memandang Balikpapan dan Samarinda sebagai kota yang butuh pendampingan," ujarnya, Kamis (2/6/2022).

Pihak yang terlibat yakni Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Enviroment Strategy Development Institute (ESDI), Kunhwa Engineering & Consulting Co, Korea Development Institute (KDI), serta Pemerintah Kota Balikpapan.

Baca Juga: Petani Asal Kukar Diringkus Polisi saat Antar Sabu ke Balikpapan

2. Tertarik dengan kajian SWARO

Kunjungan itu, kata Murni, untuk menggali informasi agar mendapatkan data terkini guna mengetahui teknologi apa yang paling tepat digunakan dalam penyediaan air baku untuk Kota Balikpapan.

"Mereka tadi saat kunjungan tertarik dengan sea water reverse osmosis (SWARO) yang dulu pernah kita kaji," ungkapnya.

SWARO ini sebelumnya sempat dikaji oleh pemerintah Kota Balikpapan sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan air baku Balikpapan. Namun kajiannya gagal dilelang dan rencananya akan diulang kembali. SWARO sendiri merupakan salah satu cara untuk menyediakan air baku lewat teknik penyulingan air laut menjadi air tawar. 

3. Air baku Kota Balikpapan defisit 3 ribu liter per detik

Pemkot Balikpapan memang selalu menyinggung isu soal air baku dalam pelaksanaan Musrenbang pemerintah. Pasalnya, penyediaan air baku di Balikpapan diperkirakan akan defisit hingga hampir 3 ribu liter per detik.

"Jadi jika satu waduk saja 200 liter per detik, berarti kita harus bangun berapa waduk untuk memenuhi. Dan kita tidak punya lahan untuk itu," paparnya.

Korea Selatan, kata Murni, sebenarnya sudah mendapatkan data melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Namun, saat ini mereka tengah meninjau langsung lapangan untuk memastikan kelanjutan bantuan yang diberikan

"Balikpapan di sini menjadi narasumber utama, karena bantuan ini kita yang akan menerima," tutupnya.

Baca Juga: Genap Setahun Pimpin Balikpapan, Ini Kebijakan Strategis Rahmad Mas'ud

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya