TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gojek Ajak Startup di Indonesia Timur dalam Program Muda Maju Bersama 

Telkom akan menggandeng startup yang berpotensi

Gojek meluncurkan 12 program kesejahteraan mitra driver. (Dok.Gojek)

Balikpapan, IDN Times - Perusahaan teknologi transportasi online, Gojek mengundang startup di Kawasan Indonesia timur untuk bergabung dalam Program Muda Maju Bersama. Suatu program mentoring guna meningkatkan kapasitas pengelola startup yang berada di area Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

“Kami punya kurikulum dan program mentoring bagi startup di Indonesia timur agar mampu meningkatkan potensinya,” kata Head of Regional Corporate Affairs Gojek Sutan Mulawarman di Balikpapan, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Ini 7 Program Prioritas Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud 

1. Program pengembangan startup mulai bulan Juni

Logo Gojek (Dok. IDN Times)

Sutan mengatakan, Gojek secara resmi sudah membuka program pengembangan startup

domisili di Indonesia timur ini pada bulan Juni. Gojek sebagai perusahaan startup berlabel decacorn ini mengundang sebanyak-banyaknya para pengelola startup ini agar maju dan besar bersama dalam program.

Dalam program ini, Sutan menyebutkan, Gojek akan berbagi ilmu tentang bagaimana caranya agar masing-masing startup ini mampu mengeksplorasi potensinya. Gojek akan membekali startup pemula ini dengan kurikulum serta pengalaman dimiliki startup terkemuka.

2. Akan dipilih startup potensial untuk memperoleh investasi

Gojek bekerja sama dengan JumpaPay luncurkan layanan GoService (Dok. IDN Times/Gojek)

Puncaknya nanti, para mentor Gojek akan memilih beberapa startup yang punya potensi pengembangan agar memperoleh dana investasi. Gojek memang sudah bekerja sama dengan PT Telkom Indonesia yang berkomitmen memberikan menanamkan investasi pada startup potensial.

“Nanti akan dipilih beberapa startup potensial untuk memperoleh dana investasi, soal besarannya tergantung proposal yang akan mereka buat,” ungkap Sutan.

3. Startup harus mampu menjadi solusi masalah di masyarakat

Gojek meluncurkan 12 program kesejahteraan mitra driver. (Dok.Gojek)

Lebih lanjut, VP Corporate Affairs Gojek Michael Reza Say menyatakan, problem utama pengelola startup adalah soal bagaimana caranya agar mereka mampu berkembang lebih jauh. Mayoritas startup ini terbentur soal keterbatasan pembiayaan dalam pengembangan aplikasinya masing-masing.

Di sini, Michael mengatakan, startup pada prinsipnya harus bisa menjadi solusi penyelesaian permasalahan terjadi di masyarakat. Apalagi permasalahan masyarakat saat ini semakin dinamis di era milenial dan gen z seperti sekarang.  

"Startup harus mampu menjawab dan menjadi solusi permasalahan sosial di masyarakat. Sebenarnya ini yang menjadi tantangan startup sekarang ini," ujarnya. 

Baca Juga: Seluruh Daerah di Kaltim Diminta Serius Terapkan PPKM COVID-19

Berita Terkini Lainnya