TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini yang Terjadi dengan Kantor ACT di Banjarmasin

Kantor dan aktivitas karyawan sudah berhenti

Kondisi Kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah tutup sepekan, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Hamdani)

Banjarmasin, IDN Times - Kondisi Kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak jauh berbeda dengan lainnya. Lembaga sosial pengepul donasi di Banjarmasin sepertinya sudah "tutup buku".

Kantor cabang berlokasi di Jalan Pramuka Kecamatan Banjarmasin Timur ini tampak lengang tak berpenghuni. Tepat di pintu gedung tertulis "Aktivitas Kantor Tutup Sementara". Sementara ini, keberadaannya berubah menjadi pangkalan ojek online (ojol) menunggu pesanan. 

Seperti disampaikan Wahyu, salah seorang driver ojol yang sepekan terakhir nongkrong di depan Kantor ACT Banjarmasin. Selama sepekan itu tidak terlihat aktivitas lembaga pengumpul sumbangan sosial ini. 

"Semingguan kami sudah di sini, kantor ini kayanya tutup," katanya kepada IDN Times, Jumat (15/7/2022). 

Baca Juga: Tujuh Anggota Satreskoba Polresta Banjarmasin Ditarik ke Polda Kalsel

1. Para karyawan ACT Banjarmasin memilih bungkam

Kondisi Kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah tutup sepekan, Jumat (15/7/2022). (IDN Times/Hamdani)

Sementara itu, para pegawai ACT Kalsel memilih untuk tidak banyak komentar. Terutama kepada media massa di Banjarmasin yang mempertanyakan lembaga sosial ini. 

"Maaf bang kami tidak mau bicara soal itu," kata Fikri saat dihubungi lewat WhatsApp. 

Ia malah sudah memutuskan melanjutkan aktivitas di luar ACT. 

Sedangkan seorang relawan ACT Banjarmasin enggan menyebutkan nama mengaku, bertugas saat bencana banjir di Kalsel. Selama dua bulan itu, ia dijanjikan memperoleh upah Rp100 ribu per hari. 

 

Seperti yang diketahui, ACT menggulirkan beragam program bantuan, seperti merekrut banyak relawan selama bencana banjir di Kalsel. Tapi pada akhirnya, ia memperoleh bayaran jauh di bawah harapan.

Meskipun begitu, ia mengaku enggan menyoal ke pimpinan ACT Banjarmasin. 

2. Tokoh di Banjarmasin mengkritik kegiatan ACT

Takmir Yayasan Masjid Hasanudin Majedi Banjarmasin H Ipansyah. (IDN Times/Hamdani)

Di tempat terpisah, tokoh masyarakat dan pemuka agama di Banjarmasin mengkritik kegiatan ACT ini. 

Salah satunya, Takmir Yayasan Masjid Hasanudin Majedi Banjarmasin H Ipansyah mengatakan, persoalan terjadi di ACT bisa jadi adalah ulah oknum yang mementingkan kepentingan pribadi. 

Berujung pada kerugian nama baik seluruh lembaga. 

Ipansyah mengatakan, pihaknya juga memungut sumbangan dari dermawan guna dana operasional masjid. Seperti untuk kebersihan, pendidikan, keamanan, dan lainnya. 

Namun, ia meyakinkan pengurus tidak mengambil gaji dari sumbangan warga itu.

"Kami tidak menerima gaji, semua dana sumbangan untuk operasional masjid, petugas kebersihan misalnya. Juga termasuk satpam," katanya saat ditemui usai Salat Jumat, (15/7/2022).

Misi sosial, menurutnya, juga membutuhkan biaya operasional. Akan tetapi tidak boleh juga dijadikan alasan untuk mencari keuntungan pribadi. "Kalau soal ACT, mungkin ya ini ulah oknum barang kali," bebernya.

Baca Juga: Pagebluk PMK yang Membuat Pedagang Ternak di Banjarmasin Rugi Besar

Berita Terkini Lainnya