Konsep Perkebunan Berkelanjutan di Kaltim untuk Menjaga Produktifitas
Penerapan plasma, kelompok tani, dan tanpa membakar lahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Disbun Kaltim) mengapresiasi perusahaan perkebunan yang menjalankan prinsip perkebunan berkelanjutan, seperti menerapkan plasma, pembinaan kepada kelompok tani, hingga pengolahan lahan tanpa membakar.
"Prinsip pengelolaan perkebunan berkelanjutan selain untuk meningkatkan produktivitas juga untuk menjaga alam tetap lestari, sehingga mampu mengurangi pemanasan global," ujar Kabid Perkebunan Berkelanjutan Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim Asimirilda diberitakan Antara, Senin (1/8/2022).
Baca Juga: Jukir yang Ancam Sopir dengan Sajam di Samarinda Diringkus Polisi
1. Praktik pembakaran yang malah merusak kesuburan lahan
Prinsip perkebunan berkelanjutan antara lain tidak melakukan pembakaran ketika membuka lahan dan saat mengelola lahan, karena dengan membakar lahan, maka dampak negatif yang langsung dialami adalah di lahan yang dibakar tersebut menjadi tidak subur.
Hal ini terjadi karena tanah yang terbakar akan menjadi keras, kemudian jasad renik yang seharusnya mampu menyuburkan lahan menjadi mati karena ikut terbakar maupun terkena hawa panas saat pembakaran di lahan pertanian.
Sementara itu, hasil pembukaan lahan atau limbah perkebunan yang tidak dibakar, kemudian ditumpuk di lahan tersebut agar bisa menjadi pupuk organik untuk membantu menyuburkan tanah.
Baca Juga: Masa Depan Balikpapan dan Samarinda sebagai Triangle Cities IKN