Normalisasi Sungai Karang Mumus dalam Pengendalian Banjir di Samarinda
Proyek normalisasi sudah 70 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Empat tahun memimpin Kalimantan Timur (Kaltim), apa saja yang sudah dilakukan Gubernur Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi untuk pengendalian banjir? Pastinya, sudah cukup banyak dan bukan hanya di Kota Samarinda, tapi juga daerah lainnya di Kaltim.
Khusus untuk pengendalian banjir di Samarinda, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Penataan Ruang (PUPR dan Pera) Kaltim telah melakukan langkah-langkah terukur sesuai arahan Gubernur Isran Noor.
Normalisasi sungai untuk pengendalian banjir menjadi salah satu target capaian misi Kaltim Berdaulat.
“Penyelesaian dampak sosial pada tahun 2019, Pemprov Kaltim telah memberikan bantuan keuangan atau bankeu sebesar Rp10 miliar kepada Pemerintah Kota Samarinda,” kata Kepala Dinas PUPR dan Pera Kaltim Aji Muhammad Fitra Firnanda dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Bandara Samarinda Mencatat 7.223 Penumpang selama Liburan Tahun Baru
1. Normalisasi Sungai Karang Mumus
Terutama melakukan normalisasi Sungai Karang Mumus secara menyeluruh. Teknis pelaksanaan normalisasi sungai dilakukan mulai dari hilir hingga hulu sungai. Untuk kegiatan normalisasi Sungai Karang Mumus.
Pemprov Kaltim bekerja sama dengan Korem 091/Aji Suryanatakesuma melalui Swakelola Tipe II.
Di mana Korem 091/Aji Surya Natakesuma selaku Tim Pelaksana Normalisasi Sungai Karang Mumus berkolaborasi dengan Bidang Sumber Daya Air Dinas PUPR Pera Kaltim selaku Tim Persiapan dan Pengawasan.
Normalisasi Sungai Karang Mumus juga berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Samarinda khususnya dalam hal penyelesaian dampak sosial.
Penyelesaian dampak sosial salah satunya terkait pembebasan kawasan bantaran sungai yang selama ini banyak didiami masyarakat. Pembebasan kawasan dimaksudkan agar proses pengerukan sampah dan lumpur sungai akan lebih mudah.
Sebab diyakini Gubernur Isran Noor, banjir yang kerap terjadi juga akibat pendangkalan akibat sampah yang dibuang ke sungai dan rumah-rumah yang berdiri di atas sungai.
Baca Juga: Bankeu Provinsi Kaltim untuk Kota Samarinda Rp354 Miliar