TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Persoalan Banjir Rob di Banjarmasin yang Melanda Setiap Bulan

Pemkot Banjarmasin sudah berusaha melakukan antisipasi

Kondisi banjir di jalanan protokol Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin (4/7/2022). (IDN Times/Hamdani)

Banjarmasin, IDN Times - Banjir rob atau pasang air laut di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah menjadi momok bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Secara geografis, Banjarmasin berada pada ketinggian rata-rata 0,16 meter di bawah permukaan laut dengan kondisi daerah relatif datar dan berawa.

Artinya, ancaman banjir rob sudah menjadi langganan masyarakat Banjarmasin setiap bulannya, di mana ketinggian air bisa setinggi lutut orang dewasa. 

"Banjir rob memang biasa kami alami, meskipun terkadang perabotan menjadi rusak karena air masuk rumah," kata warga Kuin Utara Banjarmasin Utara bernama Fudail ditemui IDN Times, Jumat (4/8/2022).

Masyarakat pesisir atau yang tinggal di bantaran sungai dan pantai menganggap banjir rob adalah hal yang biasa. Walaupun genangannya sudah masuk hingga ke dalam rumah dan merusak perabot rumah tangga. 

Fudail mengaku sudah terbiasa mengalami banjir rob atau istilah lokalnya disebut banyu pasang. Saking seringnya, warga kota Seribu Sungai ini tidak ada yang mengungsi kala banjir rob datang. 

Pertama dilakukan, hanya mengevakuasi barang-barang rumah tangga yang sekiranya rawan rusak terkena air. Fudail meyakini, banjir rob gampang datang dan sebentar juga hilang. Pengalamannya, banjir rob di Banjarmasin paling lama sudah surut dalam kurun waktu dua jam. 

Dalam hal ini, masyarakat hanya khawatir datangnya hewan-hewan liar, seperti ular hingga satwa lebih besar lainnya. 

"Kalau malam ini yang saya khawatir, ada ular dan risiko lainnya, meskipun itu kami tidak ada niat untuk mengungsi mencari tempat yang nyaman, kami sudah terbiasa dan usaha keluarga juga di air yakni menarik jasa penyeberangan kapal kelotok," ucapnya.

Baca Juga: Demam Citayam Fashion Week pun Menjalar di Banjarmasin

1. Banjir di kawasan perkotaan Banjarmasin malah berlangsung berhari-hari

Pemukiman warga Bantaran Sungai di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan. (IDN TImes/Hamdani)

Lain cerita dengan masyarakat Banjarmasin yang berada di kawasan perkotaan. Kondisi banjir rob di kawasan ini terbilang lebih mengkhawatirkan, genangan air bisa berlangsung berhari-hari. 

Seperti disebutkan, Elsa, seorang ibu rumah tangga tinggal di Jalan Pramuka Kompleks Semanda Banjarmasin Timur. Di tempat ini, banjir rob pasti menyisakan genangan banjir yang cukup lama. 

Spekulasinya, itu terjadi karena drainase tidak berfungsi baik. Belum lagi genangan air yang terjebak antara bangunan. Ia berharap, kondisi genangan air direspons pemerintah setempat dengan bijak.

Senada dengan Elsa, Ayu yang tinggal di Gang XI, Kuripan, Banjarmasin Tengah, merasakan genangan air yang lama. Berbeda dengan kawasan lain yang bisa kembali surut, genangan di wilayah itu seakan-akan tak pernah surut.

Kondisi ini pun sampai-sampai membuat jalan di gang sempit itu berlumut dan berlumpur. Tidak hanya sampai di situ, lantaran jalanan gang itu berlumut, menurutnya tak sedikit pejalan kaki yang tergelincir.

2. Letak geografis Banjarmasin yang membuatnya rawan banjir rob

Genangan banjir di kawasan perkotaan Banjarmasin Kalimantan Selatan. (IDN Times/Hamdani)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin Fahruraji menyatakan, letak geografis Banjarmasin antara 3° 16' 46'' sampai dengan 3° 22' 54'' Lintang Selatan dan 114° 31' 40'' sampai dengan 114° 39' 55'' Bujur Timur. Artinya, kontur wilayah mayoritas Banjarmasin berada di bawah permukaan air laut.

Hal ini yang membuat banjir rob di Banjarmasin hampir terjadi setiap bulan dengan angka ketinggian air pasang yang variatif.

Ia menyatakan, hampir seluruh wilayah Kota Banjarmasin terdampak banjir rob. Yang paling dikhawatirkan banjir rob bercampur dengan curah hujan tinggi. Itu biasanya menyebabkan tingkat ke banjir yang hingga menggenangi jalan raya seperti jalan protokol.

"Sampai kini belum ada teknologi yang mampu mengatasi banjir rob ini karena siklus pasang air laut ini terjadi akibat gravitasi bulan dan umumnya terjadi pada awal bulan timbul dan bulan purnama," katanya.

Kendati itu, pihaknya hanya bisa menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati saat banjir sudah masuk ke pemukiman. 

"Masyarakat tetap waspada dan siaga menyikapi banjir rob, air pasang. Agar menempatkan barang-barang elektronik, alat-alat listrik di tempat yang tinggi serta waspada dengan binatang melata (ular, biawak dan lainnya)," tutur Fahruaji. 

Baca Juga: Perebutan Ibu Kota Kalsel Memanas, Antara Banjarmasin dan Banjarbaru

Berita Terkini Lainnya