TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cinta Segitiga, Korban Selalu 'Dihantui' karena Menolak Cinta Pelaku 

Kasus cinta segitiga berdarah di Balikpapan bak sinetron

Tersangka pembunuhan, Jahiruddin alias Jahi (37), duduk di kursi roda setelah kedua betisnya ditembak akibat melawan polisi. (IDN Times/Surya Aditya)

Balikpapan, IDN Times – Kasus cinta segitiga berujung pembunuhan yang terjadi di Balikpapan bak kisah sinetron. Jahiruddin alias Jahir (37) dipastikan tak pernah menjalin asamara dengan Nur Siah alias Cindi (33). Bagi Cindi, Jahir seperti 'hantu' yang mengganggunya.

Semua cerita asmara yang disampaikan Jahir pun disebut hanya sandiwara untuk memantik simpatik publik. Hal ini disampaikan sahabat Cindi sekaligus teman dekat Jahir, Heru.

Diberitakan sebelumnya, Cindi dibunuh secara tragis oleh Jahir, pada Selasa (14/1) lalu. Lokasi pembunuhannya di indekos korban, kawasan Jalan Siaga, Balikpapan Kota. Hasil pemeriksaan kepolisian, ada sembilan luka tusukan senjata tajam di hampir sekujur tubuh perempuan malang itu. Dia pun akhirnya tewas setelah menjalani perawatan 2,5 jam di rumah sakit.

Lima jam berselang setelah membunuh, Jahir ditangkap dan dijadikan tersangka oleh aparat kepolisian. Kepada awak media, Jahir mengaku, membunuh Cindi karena tersulut api cemburu. Sebab, janda beranak tiga yang telah ia pacari selama sembilan bulan itu menikah siri dengan Syahrudin. Syahrudin sendiri tak lain adalah ayah kandung Jahir.

Baca Juga: Tak Terima Pacar Menikahi Ayahnya, Pemuda Tikam Pacar hingga Tewas

1. Korban dipastikan tak pernah menikah siri

pexels.com/ Tirachard Kumtanom

Mendengar Cindi pacaran dengan Jahir, Heru angkat suara. Dia membantah habis-habisan soal jalinan asmara antara Jahir dengan Cindi. “Gak pernah mereka pacaran,” tegas warga Pasar Baru, Balikpapan Kota itu, Kamis (16/1) kemarin.

Bahkan, Heru juga membantah soal pernikahan siri antara Cindi dengan Syahrudin. Menurutnya, sampai Cindi menghembuskan napas terakhirnya, ia masih berstatus janda.

“Itu setahu saya tidak ada nikah siri. Bapaknya Jahir itu setahuku itu di Samarinda. Kalau gak salah namanya itu Udin Geger (panggilan Syahrudin). Sudah gak diurus dia itu sama bapaknya sendiri,” bebernya.

Dengan begitu, Heru menduga, semua alasan yang disampaikan Jahir soal motif cinta segitiga adalah sandiwara belaka. Hal ini dilakukan agar Jahir mendapat simpati publik. Sehingga ia bisa mendapat keringanan hukuman. “Itu cuma alibinya Jahir. Mungkin supaya dapat perhatian,” urainya.

2. Kerap tolak cinta Jahir, korban diikutin terus

Hellosehat.com

Dijelaskan Heru, Jahir memang jatuh cinta kepada Cindi sejak lama. Dia pun kerap menyatakan perasaanya kepada perempuan berkulit putih itu. Namun Cindi selalu menolak, ia tak pernah membalas cinta pria bertato itu.

“Dia bilang, saya ini mau menghindari Jahir, tapi dikejar-kejar terus. Jadi sama Cindi itu dia selalu dijauhi, tapi gak mau dia (Jahir),”

Mendapat penolakan cinta, tak membuat Jahir patah arang. Ia tetap sering menemui pujaan hatinya itu. Hal ini, disebut Heru, membuat Cindi ketakutan. Hingga pada akhirnya ketakutan Cindi itu berbuah kenyataan. Jahir menemui Cindi pada Selasa (14/1) lalu untuk membunuhnya.

“Dia ini orangnya memang arogan. Jadi bagaimana caranya biar bisa dapatkan, ya terjadi begini (pembunuhan) sudah,” pungkasnya.

Baca Juga: Cinta Segitiga, Anak Berniat Bunuh Ayah, yang Tewas Justru Pacarnya

Berita Terkini Lainnya