Polda Kaltim dan PSSI Bentuk Satgas Anti Mafia Bola
Setiap pertandingan bakal dipantau tim satgas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times – Polda Kalimantan Timur bersama PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola Kaltim. Sejumlah kalangan sepak bola di Kaltim menyambut antusias kehadiran satgas ini.
Satgas Anti Mafia Bola Kaltim dideklarasikan di Hotel Platinum, Balikpapan, pada Selasa (10/9). Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Kaltim, Kombes Pol Andhi Triastanto, dipilih sebagai ketua satgas tersebut.
“Pembentukan satgas ini adalah tindak lanjut dari pembentukan satgas pusat yang dibentuk Bapak Kapolri. Di Kaltim, sesuai perintah Bapak Kapolda, kami membentuk Satgas Anti Mafia Bola untuk Kaltim,” kata Andhi kepada awak media.
Baca Juga: 4 Restoran Mewah Milik Bintang Sepak Bola Dunia, Ada Pemain Idolamu?
1. Satgas siap pantau sepak bola
Setelah deklarasi ini, sambung Andhi , Satgas Anti Mafia Bola Kaltim akan segera bekerja. Setiap pertandingan sepak bola di Kaltim, khususnya klub yang berlaga di Liga 1 dan Liga 2 Indonesia, akan dipantau tim satgas.
Hal ini dilakukan agar setiap pertandingan sepak bola bisa berjalan dengan baik. Pemain dan wasit, sebut Andhi, diharapkan bisa menjalankan tugasnya masing-masing. Yang jelas, pengawasan pertandingan ini tentu akan melibatkan PSSI, selaku organisasi induk sepak bolah Tanah Air.
“Jadi nanti kami akan membantu PSSI supaya pertandingan bisa berjalan netral, jadi tidak ada intervensi, tidak ada tekanan dari pihak-pihak yang menginginkan kemenangan dengan cara curang,” jelas perwira melati tiga di pundak itu.
Meski akan dipantau kepolisian, masyarakat dan suporter sepak bola tak perlu khawatir. Andhi menegaskan, kehadiran Satgas Anti Mafia Bola bukan untuk merusak pertandingan, namun untuk mendukung sepak bola yang bebas dari kecurangan.
“Satgas ini tujuannya bukan untuk mematikan klub-klub, tapi justru kami akan memacu supaya sepak bola menjadi tontonan yang menarik dan edukatif. Jadi bukan sebagai tontonan yang menakutkan masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: Jejak-jejak Sepak Bola Indonesia dalam Pergerakan Kemerdekaan