TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bakal Kandidat Pilwali Samarinda 2020 Ikut Sekolah Politik Dulu

Wajar bila partai melakukan sosialisasi dan silaturahmi

IDN Times/Yuda Almerio

Samarinda, IDN Times - Menghadapi Pesta Demokrasi Kota Tepian, PDIP Samarinda sudah punya 12 bakal calon kepala daerah. Diantaranya Barkati, Sukamto, Victor Yuan, Apri Gunawan, Zuhdi Yahya, Saefuddin Zuhri, Andi Harun, Ridwan Tassa, Siswadi, Meiliana, Zairin Zain dan Edy Kurniawan. Mereka diperkenalkan kepada kader internal partai pada Sabtu (12/10).

"Mereka (12 bakal calon wali kota dan wakil wali kota Samarinda) kami fasilitasi semua," sebut  Sofyan Ahmad, ketua Tim Penjaringan DPC PDIP Samarinda, Senin (14/10).

Baca Juga: Wakili Perempuan, Meiliana Siap Bersaing dengan Politisi Senior 

1. Sosialisasi bakal calon pilwali Samarinda disebut wajar saja

IDN Times/Yuda Almerio

Dia mengatakan, ajang pengenalan itu bukan bentuk dari curi start sebab acaranya sebatas internal partai. Mengapa demikian? Karena para kader juga perlu tahu figur mana yang akan mereka dukung.

Partai merupakan mesin kerja poitik yang penting bagi kandidat bakal calon kepala daerah, jadi hal wajar bila mengadakan sosialisasi dan silaturahmi.

"Ya, minimal pemantapan dari internal dulu. Kalau di dalam sudah solid (mengenal para bakal calon) komunikasi selanjutnya jadi lebih mudah," terangnya.

Dia menerangkan, para kandidat yang mendaftar dipastikan mendapat fasilitas. Salah satu program yang telah ditunaikan adalah, sosialisasi dan silaturahmi kepada kader internal. Nanti ada pula survei elektabilitas dan popularitas bagi para bakal calon.

Dana yang digunakan untuk semua itu ialah ongkos pendaftaran pada September lalu. "Ini merupakan bentuk tanggung jawab partai," tambahnya.

2. Kandidat akan ikut sekolah politik PDIP

pixabay.com/Mohamed Hassan

Kata Sofyan, setelah tatap muka dengan kandidat lainnya, 12 balon kepala daerah ini akan menunggu hasil dari DPP PDIP, siapa yang bakal diusung.

Namun sebelum pemutusan wakil partai itu, ada tahapan harus dilalui yakni fit and proper test , yang bakal menjadi juri adalah PDIP pusat. 

"Fit and proper test itu seperti sekolah politik dari PDIP. Nantinya para kandidat akan kembali mengenalkan dirinya lagi," tuturnya.

Sebagai informasi, Sekolah Parpol PDI Perjuangan isinya merupakan sejumlah materi untuk mempersiapkan para kader sebelum memimpin masyarakat. Misalnya pendalaman ideologi partai sesuai dengan dasar negara Pancasila dan UUD 1945 serta Panca Prasetya. Panca Prasetya merupakan lima butir sumpah yang dibacakan dan ditandatangani oleh para peserta sekolah sebelum mereka diluluskan.

Isi PancaPrasetya adalah selalu taat dan setia kepada Pancasila dan UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Juga berjuang memenangkan pilkada secara taat hukum, demokratis, bermartabat, dan berbudaya. Serta mewujudkan pelaksanaan pilkada yang berkualitas.  Janji bila terpilih akan mewujudkan Trisakti dan anti korupsi. Serta bersedia mundur jika melanggar sumpah

Materi lain yang diberikan dalam Sekolah Parpol PDI Perjuangan ini adalah strategi pemenangan pemilu yang bertumpu pada kekuatan rakyat dan prinsip gotong royong.

Baca Juga: 20 Tahun Berkuasa di DPRD Samarinda, PDIP Membidik Kursi Kepala Daerah

Berita Terkini Lainnya