TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Begini Persiapan KPU Samarinda Hadapi Pilkada di Tengah Wabah Corona

KPU Samarinda bakal ketat dengan aturan protokol kesehatan

Ilustrasi Pilkada Serentak 2020 (IDN Times/Arief Rahmat)

Samarinda, IDN Times - Pelaksanaan kenduri demokrasi di Kota Tepian dalam hitungan pekan. Warga Samarinda pun harus bersiap memilih pemimpinnya untuk lima tahun ke depan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Samarinda sedang bersiap diri. Maklum saat ini pandemik virus corona atau COVID-19  belum lenyap. Itu sebab paling dihindari terjadinya penularan lantas hadirkan klaster pilkada.

“Iya, itu sudah jadi penekanan dari KPU RI dan KPU Kaltim agar tak terjadi klaster selama pemungutan suara nanti,” ujar Firman Hidayat, ketua KPU Samarinda saat dikonfirmasi pada Senin (23/11/2020) siang.

Baca Juga: Anda Warga Kota Tepian? Ini 9 Wali Kota di Samarinda dari Masa ke Masa

1. Bakal siapkan masker dan sarung tangan bagi para pencoblos

Ketua KPU Samarinda, Firman Hidayat usai wawancara di Hotel Mercure Samarinda pada 21 Juli 2020 (IDN Times/Yuda Almerio)

Total ada 1.962 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Samarinda. Ribuan tempat menyalurkan hak berdemokrasi itu tersebar di 10 kecamatan dan 59 kelurahan. Kata Firman, semua TPS ini bakal dilengkapi dengan sarana penunjang protokol kesehatan. Tempat cuci tangan, lokasi duduk yang berjarak, pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas hingga pakaian hazmat juga disediakan. Semua itu tak lain demi menghindari penyebaran virus corona.

“Kami juga sudah menyediakan masker dan sarung tangan karet bagi warga yang hendak mencoblos. Jadi yang lupa tak perlu khawatir,” imbuhnya.

2. Suhu tubuh lebih dari 37 derajat bakal dapat perhatian khusus

Sanksi Bagi Calon Kepala Daerah yang Melanggar selama Pilkada 2020 (IDN Times/Sukma Shakti)

Proteksi bagi para pemberi suara saat pilkada nanti menjadi perhatian serius KPU. Pasalnya saat ini penularan virus corona masih terjadi di Samarinda. Dari data terakhir Samarinda masih zona merah penyebaran COVID-19. Ibu kota Kaltim ini merawat lebih dari 51 pasien corona, persisnya 528 kasus. Sementara total akumulasi positifnya sudah mencapai 5.475 kasus. Syukurnya dari jumlah itu, sebanyak 4.766 pasien berhasil sembuh. Namun demikian 181 lainnya meninggal dunia. Firman pun paham benar dengan kondisi tersebut. Itu sebab pihaknya tak main-main saat menerapkan protokol kesehatan. Nah, bagi yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat celsius akan disediakan bilik sendiri. Mereka juga dapat perlakuan khusus.

“Waktu pencoblosan juga kami atur. Jangan sampai berlama-lama di TPS,” tutur Firman.

Baca Juga: Waduh! 3.771 Millennial di Samarinda Belum Punya KTP Elektronik

Berita Terkini Lainnya