Hipmi Samarinda Sebut Pemerintah Tak Adil dengan Penutupan Citra Niaga
Seharusnya THM juga menerima perlakuan senada
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Hukuman larangan beraktivitas sementara bagi pengusaha kedai di kawasan Citra Niaga dan Tepian Mahakam dianggap tak adil lantaran hanya menyasar usaha mikro kecil menengah (UMKM). Sementara tempat hiburan malam (THM) luput dari sanksi penutupan sementara tersebut. Sejatinya pemerintah harus setara saat memberikan hukuman.
“Kalau bicara UMKM ditutup, sementara tempat hiburan malam masih bisa beroperasi, saya melihat memang ada ketidakadilan di sini,” ujar Abdurrasyid Rahman, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Samarinda saat dikonfirmasi pada Selasa (29/9/2020) petang.
Baca Juga: Tak Bayar Pajak, Pengusaha BBM di Samarinda Terancam Bui Enam Tahun
Dirinya pun tak menampik bila dua kongko hits ini melanggar protokol kesehatan. Namun apakah THM bisa memberikan jaminan saat beroperasi pengunjungnya taat dengan protokol kesehatan. Paling nyata tentu saja berjoget. Apa benar dibatasi satu meter antara satu dengan yang lainnya. Inilah yang membuatnya ragu. Itu sebab dirinya memberikan saran agar pemerintah memberi perlakuan senada.
“Semuanya ditutup, boleh take away saja. Kemudian maksimalkan di bagian jejaring ekonominya,” terangnya.
1. Apakah THM bisa memberikan jaminan pengunjungnya taat dengan protokol kesehatan saat berjoget?
Baca Juga: Waduh, Puluhan Surat Hasil Rapid Test Abal-abal Ditemukan di PPU
Baca Juga: Aduh! Anggaran Menurun, Nominal Bansos di Balikpapan Akan Dikurangi