IDI Kaltim Beberkan Penyebab Dokter dan Perawat Bisa Positif COVID-19
Meskipun lelah petugas medis jangan sampai lengah corona!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Puluhan tenaga kesehatan (nakes), termasuk dokter dan perawat di Kaltim terpapar virus corona atau COVID-19. Maklum saja para petugas medis ini merupakan garda terdepan dalam menghadapi wabah tersebut dalam lima bulan terakhir.
“Iya memang begitu risikonya dengan pertambahan kasus, kemungkinan terpapar akan semakin besar juga,” ujar dr. Nataniel Tandirogang, ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim saat dikonfirmasi pada Senin (3/8/2020).
1. Ada tiga hal yang menjadi penyebab dokter dan perawat terjangkit COVID-19
Kasus petugas medis terpapar virus corona bukan kali pertama di Kaltim. Dari catatan IDN Times, kasus paling awal terjadi pada 14 Juli 2020 lalu. Kala itu 19 tenaga medis dari RSUD Inche Abdoel Moeis terkonfirmasi corona, seluruh pelayanan di rumah sakit daerah itu tutup sementara. Lalu menyusul Paser pada 18 Juli 2020. Satu nakes dari klinik di Kecamatan Batu Sopang terkonfirmasi positif corona.
Kemudian seorang perawat di RSUD Ratu Aji Putri Botung Kabupaten Penajam Paser Utara juga terkonfirmasi positif COVID-19 pada 21 Juli. Akibatnya, 54 nakes lain yang kontak erat dengan perawat tersebut dikarantina.
Lalu Samarinda, 28 Juli 2020, sebanyak 6 nakes terpapar COVID-19, dua hari kemudian jumlahnya bertambah menjadi 21 orang. Terakhir pada 30 Juli 2020 lalu, ada 14 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Beriman Balikpapan terkonfirmasi positif virus corona atau COVID-19. Akibatnya UGD RSUD Beriman ditutup sementara.
“Sejumlah faktor menyebabkan petugas medis terpapar virus corona. Mulai dari kedisiplinan nakes menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bertugas, kejujuran pasien hingga kondisi yang sukar dihindari,” urai Nataniel.