TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Lebaran, Pedagang di Samarinda Kebanjiran Pelanggan 

Pedagang pilih berjualan meski takut dengan virus corona

Suasana Pasar Segiri (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times- Dalam hitungan hari warga Samarinda bakal merayakan Idulfitri. Tradisi mendekati hari kemenangan ialah kenduri atau makan bersama dengan keluarga. Sehingga jangan heran saat pasar disesaki warga walaupun pandemik virus corona atau COVID-19 meneror. Ironisnya tak ada physical distancing sebagai upaya memutus rantai sebaran virus corona. Baik itu pedagang ataupun pembeli.

“Mau gimana lagi Mas, walaupun dibatasi tetap saja ada keluarga yang ke rumah nanti saat Lebaran,” kata M. Yakob yang ditemui IDN Times saat berbelanja di Pasar Segiri pada Rabu (20/5) siang.

Baca Juga: Masa Pandemik, Warga Samarinda Bantu Sesama dengan Sembako Gantung

1. Nekat berbelanja walau penuh pengunjung karena takut harga semakin naik jelang Lebaran

Pedagang bawang di Pasar Segiri Samarinda, IDN Times (IDN Times/Yuda Almerio)

Dari pantauan IDN Times, sejak pagi hingga siang puluhan warga silih berganti memasuki pasar, sebagian besar dari mereka berbelanja jelang Lebaran termasuk Yakob. Selain ayam, yang dibeli oleh pria dua anak ini adalah bahan dasar bumbu masakan seperti bawang merah dan putih, jahe, lengkuas, cabai, tomat hingga kentang. Namun harganya naik dua kali lipat. Bawang misalnya, dari harga 25.000 per kilogram, menjadi Rp 40.000 per kg.

“Persiapan Mas, daripada harganya semakin naik nanti,” tegasnya.

2. Kalau tak jualan di pasar tak bisa makan

Ilustrasi virus corona (Unsplash/Fusion Medical Animation)

Terpisah, Vernanda, pedagang sembako di Pasar Segiri mengaku waswas dengan COVID-19, maklum saja potensi penyebaran lebih cepat terjadi dalam kerumunan. Khawatir itu makin menjadi-jadi saat melihat pembeli tak pakai masker. Namun persoalan ekonomi jadi pecut baginya tetap semangat jualan.

"Takut (virus corona) apalagi di sini (Pasar Segiri) tidak pernah sepi. Tap, kalau saya dan ibu tidak jualan kami gak bisa makan,” aku perempuan 17 tahun tersebut.

Baca Juga: Kepala DLH: Warga Samarinda Jangan Buang Sampah saat Idulfitri

Berita Terkini Lainnya