Kaltim Punya Potensi Besar Lahirkan Atlet Esport Terbaik di Indonesia
30 persen dari sejuta penduduk di Kaltim adalah pemain gim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Zaman telah bersalin. Candu game (gim) online/konsol tak lagi negatif, bahkan sebaliknya membawa untung dan dikenal dunia. Hal ini ini pula yang dilirik oleh Pengurus Besar Esport Indonesia (PB ESI) melebarkan sayap di berbagai daerah di Indonesia. Kaltim salah satunya.
“Potensi atlet esport ini sangat besar. Dan Kaltim punya atlet yang disewa daerah lain untuk berkompetisi,” ujar Darwin Tandrin, ketua Harian Pengprov ESI Kaltim saat diwawancarai IDN Times pada Selasa (25/8/2020) sore.
1. Stigma dunia game tak lagi buruk semenjak kelahiran esport
Wajar saja demikian, berdasarkan yang dirilis oleh Newzoo pada 2019 lalu, pasar gim global sudah mencapai angka USD152 miliar (sekitar Rp2,22 kuadriliun), meningkat 9,6 persen dibanding tahun sebelumnya (years on years/yoy). Nah, di kawasan Asia Pasifik, Indonesia merupakan salah satu pasar video gim terbesar dengan nilai mencapai USD941 juta atau setara Rp13,8 triliun. Asia Pasifik merupakan wilayah dengan pertumbuhan pasar gim paling tinggi di dunia. Termasuk Tiongkok dan India yang juga memiliki jumlah pemain gim sangat besar. Belum lagi didukung oleh jaringan internet serta gawai yang canggih. Sehingga tak heran jika cabang olahraga ini berkembang pesat. Esport adalah permainan video gim yang bersifat kompetitif. Perlahan-lahan stigma dunia game tak lagi buruk.
“Jadi memang membawa hal yang positif. Dan tujuan dibentuknya Pengprov ESI Kaltim juga demikian. Agar anak-anak jauh dari narkoba,” tuturnya.
Baca Juga: Hore! Akhirnya Insentif untuk Nakes COVID-19 Kaltim Cair 18 Agustus
Baca Juga: Disdik Kaltim Sebut PPDB di Kaltim Terbaik se-Indonesia