Kisah di Balik Rumah Berusia Ratusan Tahun di Samarinda Seberang
Sering dikunjungi pelancong dari Eropa, Amerika dan Asia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Rumah tua bisa menjadi daya tarik wisata. Bentuk serta usianya memang membawa magis tersendiri. Di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) jumlahnya tak banyak. Bahkan bisa dihitung jari.
IDN Times mengunjungi salah satunya. Letaknya di Jalan Pangeran Bendarahara, Samarinda Seberang. Dari pusat kota makan waktu 25 menit bila tak macet.
“Usia rumah ini sudah ratusan tahun,” ujar Mansyur Mappe, pengelola rumah adat/rumah tua kepada IDN Times saat ditemui di lokasi, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Cerita Millennial Samarinda, Menanam Tanpa Tanah Hasilkan Rupiah
1. Rumah tua di Samarinda Seberarang dijaga secara turun-temurun
Mansyur memang bukan keturunan langsung sang empunya kediaman. Dia adalah suami dari turunan ketujuh dan menantu dari keturunan keenam. Meski demikian, dia tetap merawat rumah ini seperti miliknya sendiri bersama dua orang kawannnya. Sekarang rumah ini dalam naungan Dinas Kebudayaan (Disbud) Samarinda.
Siapa pun yang memandang rumah ini kali pertama, pasti terkesan. Selain megah, dasar material bangunan semuanya dari kayu ulin. Jauh dari beton atau semen. Itu termasuk dengan tiang pasak rumah. Jumlahnya ada 43 tiang. Jumlah tersebut merupakan tonggak utama. Sementara 4 lainnya adalah tiang pembantu.
Sebagian besar tiang berukuran 30 x 30 sentimeter.
“Pernah ada peneliti dari UGM (Universitas Gadjah Mada) yang menguji usia dari tiang pertama. Letaknya di tengah. Paling besar di antara yang lain. Hasilnya diketahui, umur bangunan lebih dari 300 tahun,” sebutnya.
Baca Juga: Ramai Investor Asing Lirik Pengelolaan Air Bersih di Samarinda