TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kondisi Orangutan Kaltim Jauh dari Petaka Asap

Diberi multivitamin dan dibatasi kegiatan luar ruangan

Dok. BOSF

Samarinda, IDN Times - Dua pekan ini, asap memang bikin Kaltim waswas. Bahkan gara-gara asap penerbangan di bandar udara tiga daerah, Samarinda, Berau dan Balikpapan kacau.

Tak hanya itu sejumlah sekolah juga sampai diliburkan demi menghindari ancaman asap.

Urusan petaka asap karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla), tak hanya bikin rugi manusia tapi juga satwa. Orangutan misalnya, endemik Kalimantan serta Sumatra ini juga terancam karena asap.

CEO BOSF, Jamartin Sihite menerangkan, saat ini ada 37 orangutan yang terkena infeksi saluran napas atas (ISPA) di area konservasi rehabilitasi orangutan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Dari jumlah tersebut sebanyak 31 orangutan usia dini yang terkena ISPA, sementara enam lainnya sudah dewasa.

"Banyak yang kecil (terkena ISPA) karena masih lemah," katanya saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Kamis (19/9).

Baca Juga: Akibat Kabut Asap, Belasan Orangutan Menderita ISPA

1. Berharap orangutan Kaltim tak terkena ISPA

Dok. BOSF/Andri Kornelius

Hasil analisis indeks kualitas udara Kalimantan Tengah sempat menyentuh angka 300 mikrogram dan nilai tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, pun demikian satwa.

"Bahkan, di Palangkaraya, (indeks kualitas udara) sempat menembus angka 1.600. Coba, bayangkan angka 300 sudah bahaya apalagi melebihi itu," tegasnya.

Jarak Kaltim dan Kalteng itu sekitar 960.9 kilometer dengan waktu tempuh 22 jam lebih lewat jalur darat. Walau ratusan kilometer terpisah, tetap saja Jamartin waswas. Maklum saja, kebakaran hutan dan lahan juga melanda Bumi Mulawarman.

"Kami harap, orangutan di Kaltim tak terkena ISPA juga," ucap dia.

2. Asap di Kaltim tak mengancam keberadaan orangutan

Dok. BOSF

Itu sebabnya, tindakan preventif dilakukan petugas BOSF dengan cara memperkuat imunitas orangutan. Mulai pemberian multivitamin hingga susu, serta mengatasi berbagai macam penyakit pernapasan seperti asma dan bronkitis.

Di pusat rehabilitasi dan reintroduksi orangutan di Samboja Lestari, petugas sebanyak tiga kali sehari menyirami kandang-kandang dan menyemprotkan air ke udara. Tujuannya, agar udara bersih dan suhu tetap sejuk.

"Syukurnya, orangutan di Samboja Lestari belum ada yang terkena ISPA. Setiap hari kami periksa keadaannya. Asap juga masih tipis," ujar Staf Komunikasi BOSF di Samboja Lestari, Isna.

Baca Juga: Orangutan di Tapanuli Ditemukan Kurus dan Penuh Luka Sayatan

Berita Terkini Lainnya