TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Niat Ambil Kunci Jangkar, ABK di Samarinda Diseruduk Tongkang 

Dua berhasil selamat, satunya lagi karam bersama kapal

Tim SAR gabungan di Samarinda saat mencari keberadaan Alwi yang hilang di perairan Sungai Mahakam (Dok. Basarnas Balikpapan/istimewa)

Samarinda, IDN Times - Dua hari pencarian, anak buah kapal (ABK) bernama Alwi belum ditemukan. Pemuda 20 tahun itu dinyatakan hilang di perairan Sungai Mahakam pada Rabu siang, 14 Oktober 2020. Hingga saat ini Tim pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) gabungan masih berupaya mencari keberadaan Alwi.

“Kendala pencarian hari ini adalah hujan deras, sehingga menyulitkan pencarian,” ujar Octavianto, Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan saat dikonfirmasi pada Kamis (15/10/2020) petang.

Baca Juga: Di PPU Jumlah Pasien Sembuh COVID-19 Capai 102 Orang

1. Hari kedua radius pencarian ditambah hingga 4 kilometer

Octavianto, kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan saat memberikan kepada keterangan kepada media di Samarinda (Dok. Basarnas Balikpapan/istimewa)

Informasi dihimpun IDN Times, sebelum Alwi menghilang, rupanya dia hendak mengambil kunci jangkar di tongkang Tanjung Pura XIX. Ketika itu dia tak sendiri, ada Ahmad Jaya, rekannya menemani. Keduanya bersama motoris perahu kelotok diantar mendekati tongkang Tanjung Pura XIX.

Ironisnya arus sungai tiba-tiba saja membawa ketiganya mendekat ke arah tongkang, bukan ke tugboat. Hasilnya petaka mendekat. Perahu kecil ini langsung diseruduk tongkang. Ahmad dan sang motoris berhasil menyelamatkan diri, kecuali Alwi. Bersama kapal kecil yang ia tumpangi, pemuda asal Jeneponto, Sulawesi Selatan tersebut karam ke dalam sungai.

“Radius pencarian kami perluas dari hari pertama 1,5-2 kilometer menjadi 4 kilometer pada hari kedua,” imbuhnya.

2. Hanya mencari di permukaan, tak bisa menyelam karena derasnya arus Sungai Mahakam

Tim SAR gabungan di Samarinda saat bersiap mencari keberadaan Alwi di perairan Sungai Mahakam (Dok. Basarnas Balikpapan/istimewa)

Kata dia, saat pencarian Basarnas bersama SAR gabungan menggunakan perahu karet dan speedboat. Metodenya menyisir di kawasan permukaan dari titik korban hilang ke arah hilir Sungai Mahakam. Untuk memaksimalkan upaya pencarian, Basarnas membangun posko di bilangan Jalan Sultan Alimuddin.

“Hanya cara ini yang bisa digunakan karena lokasi titik korban hilang arusnya sungainya sangat deras. Berbahaya jika dilakukan penyelaman,” ungkapnya.

Baca Juga: Tiga Kandidat Kepala Daerah di Samarinda Bakal Rebutan 576.981 Suara 

Berita Terkini Lainnya