TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sudah 5 Hari, Ribuan Warga Bengkuring Samarinda Terendam Banjir

Tak semua warga memilih mengungsi, ada yang tetap bertahan

Banjir di Bengkuring, Samarinda Utara, yang hingga saat ini masih melanda permukiman warga. (IDN Times/Yuda Almerio)

Samarinda, IDN Times - Petaka banjir di Samarinda belum usai. Meski genangan perlahan surut dari ruas-ruas jalan utama di sisi kota, namun warga yang berada di pinggiran masih merasakan derita.

Misal warga di kawasan Bengkuring, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara, sudah lima hari warga di utara Kota Tepian ini tergenang banjir. Ketinggian banjir bervariasi antara 20 cm - 100 cm lebih. Banjir terjadi sejak Sabtu (11/1) hingga Rabu (15/1) ini dan masih belum surut.

1. Sebagian warga memilih menetap di lokasi banjir, ada pula yang mengungsi

Menghilangkan rasa bosan bocah-bocah di Bengkuring, Samarinda Utara ini memakai sampan mengarungi banjir (IDN Times/Yuda Almerio)

Informasi yang dihimpun IDN Times, ada 51 rukun tetangga (RT) terendam banjir di Bengkuring, dengan 2.037 kepala keluarga (KK) serta 5.361 jiwa.

Jumlah itu masih bisa bertambah sebab data terakhir dihimpun pihak kelurahan pada Rabu (15/1) siang. Dari pantauan IDN Times di lokasi banjir, nyaris semua kediaman warga terendam genangan, bahkan ada rumah yang atapnya saja terlihat.

Sebagian warga ada yang mengungsi, ada pula yang memilih tetap tinggal di rumah. Cahaya, misalnya. Ibu dua anak ini belum beranjak dari kediamannya karena genangan hanya 20 sentimeter. Meskipun listrik padam, dia dan keluarganya masih bisa bertahan. Selain bantuan makanan dan obat-obatan, perempuan 33 tahun itu juga berharap pemerintah segera menyelesaikan persoalan menahun ini.

"Masyarakat juga harus ikut membantu, jangan buang sampah sembarang," terangnya.

2. Minta pemerintah membangun tanggul biar Bengkuring tak banjir lagi

Lisa dan suaminya, Harno memilih bertahan di rumah yang banjir di Bengkuring, Samarinda Utara (IDN Times/Yuda Almerio)

Sementara itu, Lisa, 34 tahun dan suaminya Harno, 40 tahun juga memilih bertahan lantaran dirinya tak punya tempat tujuan lain. Air sudah masuk dalam rumahnya, dapur terendam, demi bertahan, keduanya mengangkat tempat tidur agar tak terkena air. 

"Jika boleh, kami mengusulkan agar pemerintah membangun tanggul biar banjir tak terjadi lagi," ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Buruk, 2 Maskapai sempat Menunda Pendaratan di Samarinda

Berita Terkini Lainnya