Cuaca Buruk, 2 Maskapai sempat Menunda Pendaratan di Samarinda

Pesawat menanti di langit hingga visibiltas kembali normal

Samarinda, IDN Times - Samarinda masuk musim puncak musim penghujan hingga sebulan ke depan. Informasi itu berasal dari analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Samarinda.

Diperkirakan intensitas curah hujan akan menurun memasuki Februari, dengan kata lain sepanjang Januari, hujan terus membayangi Samarinda pun demikian banjir. 

1. Pesawat tak menjadi mendarat karena jarak pandang berkurang akibat hujan

Cuaca Buruk, 2 Maskapai sempat Menunda Pendaratan di SamarindaBandara APT Pranoto Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Akibat banjir, warga pun menderita karena kediamannya tergenang. Warga pun sukar beraktivitas karena akses terbatas. Rupanya gangguan itu tak berlaku di darat saat hujan, tapi juga di udara.

Akibat hujan yang melanda Samarinda sejak pagi hingga jelang sore pada Selasa (14/1) sejumlah penerbangan terganggu lantaran jarak pandang berkurang hingga 1.000 meter.

Adalah Batik Air dengan nomor penerbangan ID7281 yang harus menunda keberangkatan karena hal tersebut. Tipe pesawat Airbus A320-240 dijadwalkan terbang dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta menuju Bandara APT Pranoto Samarinda pada Pukul 08.21 WIB dan tiba Pukul 11.00 Wita. Burung besi itu baru mendarat pada Pukul 13.07 Wita setelah berputar beberapa kali di langit Samarinda dan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).

"Sudah landing (pesawatnya). Sebelumnya (pesawat tak mendarat) karena visibility (jarak pandang) turun sampai 1.000, persyaratan tidak memenuhi dan standar harus di 5.000," terang Dodi Dharma Cahyadi, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Samarinda ketika dikonfirmasi.

Baca Juga: Tinggi Air Meningkat, Bendungan Benanga di Samarinda Terancam Jebol

2. Hadapi cuaca buruk maspakai sudah bersiap sesuai SOP

Cuaca Buruk, 2 Maskapai sempat Menunda Pendaratan di SamarindaSuasana sore di Bandara APT Pranoto Samarinda (IDN Times/Yuda Almerio)

Tak hanya Batik Air yang mengalami penundaan mendarat karena urusan jarak pandang berkurang, maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA580 juga mengalami hal serupa.

Pesawat tipe Boeing 737-8U3 ini terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta pukul 07.26 WIB dan kemudian dijadwalkan tiba di Bandara APT Pranoto Pukul 10.20 Wita. Tapi, lantaran cuaca buruk pesawat ini dialihkan ke Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan untuk mendarat.

Setelahnya, Pukul 13.59 Wita, pesawat ini hendak melakukan penerbangan lanjutan menuju Bandara APT Pranoto namun mendekati bandar udara, jarak pandang belum normal. Setelah berputar beberapa kali, pesawat tersebut akhirnya mendarat pada  14.35 Wita.

"Pihak maskapai telah mempersiapkan semuanya berdasarkan SOP (Standard Operasional Procedure) perusahaan, termasuk menyediakan bahan bakar cadangan saat mengalami cuaca buruk," kata Kasi Pelayanan dan Operasi UPBU APT Pranoto Samarinda, Rora Ardian saat dihubungi terpisah.

3. Tak semua penerbangan dialihkan karena persoalan jarak pandang

Cuaca Buruk, 2 Maskapai sempat Menunda Pendaratan di SamarindaSuasana di Bandara APT Pranoto Samarinda. IDN Times/Yuda Almerio

Kata dia, tak semua penerbangan langsung dialihkan ke bandara lain saat mengalami gangguan pendaratan pesawat. Hal tersebut masih bisa ditanggulangi dengan menunggu jarak pandang kembali normal, itu sebab burung besi itu harus berputar beberapa kali di langit Samarinda atau kawasan terdekat.

"Jadi menunggu sampai jarak pandang mencapai batas lima kilometer baru bisa mendarat," tutupnya.

Baca Juga: Sekolah Diserbu Genangan, 800 Pelajar SD di Samarinda Dievakuasi 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya