Tanpa Pendamping, Bupati Berau Muharram Dikebumikan di Balikpapan
Bupati Muharram pernah mengaku punya riwayat sakit jantung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Kepergian Bupati Kabupaten Berau Muharram meninggalkan duka mendalam bagi warga Bumi Battiwakal. Pasalnya kepala daerah Berau yang kesembilan ini dikenal sebagai pribadi yang ramah kepada siapa saja. Namun pandemik virus corona atau COVID-19 telah merenggut politisi 52 tahun tersebut.
“Kami semua sangat berduka,” ucap Kepala Bagian Humas dan Protokol, Husdiono saat dikonfirmasi IDN Times pada Selasa (22/9/2020) petang.
Baca Juga: Kedai di Citra Niaga dan Tepian Mahakam Samarinda Dilarang Take Away!
Masuk Rumah Sakit Pertamina Balikpapan pada 10 September 2020 lalu setelah terkonfirmasi positif corona, Bupati Muharram jalani perawatan intensif. Selama 13 hari di rumah sakit, kondisinya sempat dua kali memburuk sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Persisnya 13 September dan 22 September 2020. Tim medis COVID-19 RS Pertamina Balikpapan sudah berusaha keras meningkatkan kondisi Muharram. Namun karena pneumonia berat akibat COVID-19 yang telah menyerang keseluruhan paru-paru, disertai komorbid sehingga nyawa Muharram tak dapat diselamatkan. Lalu bagaimana dengan penguburannya?
“Dimakamkan di Balikpapan karena protokol kesehatan tak boleh lebih dari empat jam,” sebutnya.
1. Kondisi Bupati Berau Muharram sempat memburuk dua kali sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia
Baca Juga: [BREAKING] Positif COVID-19, Bupati Berau Muharram Meninggal Dunia
Baca Juga: Bupati Berau Muharram Meninggal Dunia setelah Jalani 13 Hari Perawatan