TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terlibat Pengeroyokan Mahasiswa, Pangkat Satpol PP Bakal Diturunkan

Terkait 8 mahasiswa yang diduga dianiaya petugas Satpol PP

IDN Times/Yuda Almerio

Samarinda, IDN Times  -Demonstrasi mahasiswa menuntut pertanggungjawaban Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diduga melakukan aksi pengeroyokan delapan mahasiswa dan perusakan Warung Kopi Antasari di Jalan KH Wahid Hasyim pada Jumat (9/8) lalu, ditanggapi serius oleh Sekretaris Satpol PP , Syahrir. Dia menegaskan akan ikut proses hukum yang berlaku.

"Kalau terbukti melanggar, ya, diproses. Paling tidak PNS (ASN) yang terlibat dapat penurunan pangkat atau dipindah," katanya kepada awak media Selasa (13/8).

Baca Juga: Pengamat: Wali Kota Harus Minta Maaf kepada Mahasiswa yang Dianiaya

1. Anggota Satpol PP sudah melakukan tugasnya dengan baik

IDN Times/Yuda Almerio

Dia mengatakan, dari pengakuan petugas Satpol PP yang bertugas malam itu, mereka hanya membela diri. Sebelum keributan bermula, petugas melakukan penindakan yustisi seperti memeriksa kartu indentitas (KTP).

"Ketika, dimintai KTP, para mahasiswa ini keberatan lalu terjadi cekcok kemudian dilerai," ucapnya.

Kasus dugaan penganiayaan delapan mahasiswa oleh petugas Satpol PP sudah dilaporkan ke Polresta Samarinda. Mengenai hal itu, Syahrir menegaskan pihaknya akan mengikuti proses hukum dan kooperatif. 

"Yang kami terima itu, anggota sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengawal perda dan surat edaran jelang Iduladha," akunya.

2. Sudah ditegaskan tak boleh ada perusakan dan pemukulan saat bertugas

IDN Times/Yuda Almerio

Syahrir menyebut, sebelum berangkat penindakan yustisi lebih dahulu para anggota Satpol PP diberikan arahan, untuk tidak melakukan tindakan pemukulan ataupun perusakan selama proses penerbitan berlangsung.  "Kami sudah tegaskan enggak ada aturan memukul itu, mungkin terpancing (emosinya) juga," terangnya.

Sayangnya, saat bertugas pasukan penegak perda ini diduga bertindak di luar batas aturan, yakni melakukan pemukulan dan perusakan di Warung Kopi Suryanata. Syahrir menjawab, "Ya, boleh dikatakan (demikian). Tergantung juga awalnya bagaimana. Mungkin anggota ini terpancing (emosinya), namanya juga manusia."

Baca Juga: Mahasiswa Samarinda Demo, Menuntut Kasatpol PP Dicopot

Berita Terkini Lainnya