7 Tahun Dibangun, Akhirnya Jembatan Mahkota IV Resmi Dilintasi

Sempat tersendat pembangunan Mahkota IV menelan Rp640 miliar

Samarinda, IDN Times - Setelah tujuh tahun menanti akhirnya Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) IV atau biasa disebut Jembatan Kembar akhirnya bisa dilintasi warga.

Jalur penghubung antara Samarinda Kota dan Samarinda Seberang itu diresmikan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor pada Kamis (2/1) malam.

Jembatan ini telah lama dinanti warga Samarinda sebab saban sore macet selalu terjadi tatkala melintasi Jembatan Mahakam. 

1. Habiskan dana ratusan miliar, resmi dilintasi setelah 7 tahun pembangunan

7 Tahun Dibangun, Akhirnya Jembatan Mahkota IV Resmi DilintasiGubernur Kaltim Isran Noor saat meresmikan Jembatan Mahakam IV Samarinda (Dok. Biro Humas Pemprov Kaltim)

Jembatan Mahakam IV mulai dibangun pada 2012 dengan skema pembiayaan kontrak tahun jamak atau multi-year contract. Total anggaran Rp640 miliar lebih.

Duit setengah triliun itu berasal dari dana APBD Kaltim. Detailnya, anggaran jalan pendekat dari sisi Samarinda Kota senilai Rp227,7 miliar dengan panjang 502,4 meter.

Sementara bentang utama mencapai 400 meter punya nilai proyek sebesar Rp184,2 miliar.

Lalu dari sisi Samarinda Seberang menghabiskan duit sebanyak Rp228,8 miliar. Panjang jalurnya 386,65 meter.

Mega proyek ini sempat terseok-seok lantaran badai defisit pada 2015-2017. Namun akhirnya jembatan yang mendampingi Jembatan Mahakam ini resmi digunakan pada 2 Januari 2020.

"Dengan mengucapkan bismillah saya buka uji coba jembatan dan launching lampu tematik (Jembatan Mahakam IV)," kata Gubernur Isran dalam keterangan persnya pada Kamis (2/1) malam.

Baca Juga: Pesut Mahakam, Mamalia Langka Maskot Kalimantan Timur

2. Samarinda punya empat jembatan, diharapkan membawa berkah

7 Tahun Dibangun, Akhirnya Jembatan Mahkota IV Resmi DilintasiWarga semangat saat melewati Jembatan Mahakam IV Samarinda (Dok. Biro Humas Pemprov Kaltim)

Dengan adanya Jembatan Mahakam IV atau Mahkota IV maka Ibu Kota Provinsi Kaltim ini genap punya empat jembatan.

Tertua tentu Jembatan Mahakam (Mahkota I) dibangun pada 1982 dan selesai pada 3 Agustus 1986 menghabiskan anggaran hingga Rp7 miliar.

Sementara yang kedua Jembatan Mahkota II. Jalur layang yang menghubungkan Kecamatan Sambutan dan Kecamatan Palaran ini resmi digunakan pada Februari 2018 setelah melewati pembangunan selama 15 tahun atau sejak pemancangan batu pertama pada 2003 silam.

Jembatan sepanjang 1.428 meter ini menelan biaya pembangunan sebesar Rp568,3 miliar bersumber dari dana APBN dan APBD Kaltim dan Samarinda.

Ada pula Jembatan Mahakam Ulu (Mahkota III) yang dikerjakan pada Juli 2006 dan diresmikan pada Juli 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat ketika itu.

"Semoga ini membawa dan meningkatkan berkah bagi warga Samarinda dan Kalimantan Timur," katanya.

3. Belasan kali ditabrak Jembatan Mahakam memang perlu pendamping

7 Tahun Dibangun, Akhirnya Jembatan Mahkota IV Resmi DilintasiKini Samarinda genap punya empat jembatan (Dok. Biro Humas Pemprov Kaltim)

Usia Jembatan Mahakam sudah 33 tahun, sehingga wajar bila jalur layang yang diresmikan Presiden Soeharto itu mendapat pendamping.

Tujuannya tentu untuk mengurangi beban yang selama ini ditopang Jembatan Mahakam. Tak hanya itu, jalur penghubung Samarinda Kota dan Samarinda Seberang ini juga berkali-kali ditabrak.  Misal pada 23 Januari 2010, tongkang yang mengangkut serpihan kayu menyeruduk pilar jembatan. Konstruksi jembatan ikut terganggu. Akses di jembatan sempat ditutup.

Kemudian, pada 30 September 2011, pilar tiga jembatan ditabrak lima tongkang yang mengangkut batu bara secara bergantian. Kejadiannya malam hari. Jembatan mengalami keretakan.

Pada 15 Desember 2012, tongkang kembali menabrak pilar tiga Jembatan Mahakam. Bahkan, benturan itu membuat jembatan bergoyang. Lalu, pada 27 Desember 2015, tongkang yang mengangkut batu bara menabrak pilar tiga Jembatan Mahakam.Akibat benturan itu, terjadi kerusakan pada pilar bagian bawah. Selimut beton pilar bagian bawah juga terkelupas.

Lantas, pada 25 Januari 2016, pengendara sepeda motor dan mobil di Jembatan Mahakam sempat kaget. Sebab, diduga sebuah tongkang pengangkut batu bara menabrak pilar tiga jembatan. Pada April 2018 hal yang sama kembali terjadi.

Sementara untuk 2019 ini saja pilar jembatan sudah empat kali tertabrak. Pertama 29 April, kedua 30 Juni, ketiga pada 17 November dan teranyar pada 22 Desember. Ada wacana bila Jembatan Mahakam IV difungsikan sepenuhnya maka akan dilakukan perawatan kepada Jembatan Mahakam.

"Sarana dan prasarana yang berhasil dibangun supaya dijaga dan dirawat," pungkas orang nomor satu di Benua Etam ini.

Baca Juga: LPJK Kaltim: Ditabrak Terus, Jembatan Mahakam Bisa Runtuh

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya