Lima Batu Nisan Hilang dari Kuburan Muslimin di Samarinda

Samarinda, IDN Times - Target kriminal tak pernah memandang objek, apa yang bernilai dan bisa menjadi duit pasti jadi sasaran. Termasuk batu nisan, buktinya lima batu nisan hilang dari tempat pemakaman umum (TPU) Muslimin di Jalan Abul Hasan, Kelurahan Pasar Pagi, Kecamatan Samarinda Kota. Itu diketahui setelah pengrajin nisan, Azis mendapat laporan dari warga yang berziarah.
"Sampai sekarang kami masih penasaran siapa yang mengambil nisan tersebut. Gak ada jejaknya," kata Azis pada Rabu (22/1).
1. Selama 87 tahun dibuka, kali pertama TPU kehilangan batu nisan
Sejak 1933 hingga sekarang atau 87 tahun semenjak TPU Muslimin dibuka untuk penguburan, belum pernah ada kasus pencurian batu nisan. Dan keluarga Azis telah tinggal di kawasan tersebut sejak 1927 dan kondisinya aman-aman saja saat itu hingga sejumlah batu nisan hilang dalam sepekan ini.
"Kami khawatir dengan keadaan ini sebab keluarga almarhum pasti bertanya-tanya, kenapa batu nisan kuburan hilang," katanya.
Baca Juga: Pemprov Kaltim Berniat Membeli Penyedot Sampah dari Belanda
2. Harga batu nisan kuburan yang baru Rp5 juta
Lokasi hilang batu nisan juga dekat dengan pintu masuk TPU Muslimin di Gang Soponyono. Dengan kata lain, lanjut Azis, pelaku memilih sasaran yang nyaman dan tak bikin repot saat diangkat. Sebab sebagian besar batu nisan yang hilang itu bisa diangkat, satu orang sudah cukup.
"Mungkin mau dijual, kalau beli baru harganya bisa Rp2,5-5 juta," tegasnya.
3. Polisi akan bentuk tim khusus menyelidiki nisan yang hilang dari kuburan
Dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota Iptu Abdillah Dalimunthe mengatakan saat ini pihaknya sudah menerima informasi dan bakal melakukan penyelidikan dan juga menunggu laporan resmi dari pihak dirugikan.
Tak hanya itu, bila surat keberatan telah dibuat di kepolisian maka pihaknya bisa membentuk tim untuk menyelidiki perkara tersebut.
"Nanti kami telusuri lebih lanjut, rencana besok (Kamis, 23 Januari 2019)," tutupnya.
Baca Juga: Tersangka Kasus Balita Tanpa Kepala di Samarinda Mengaku Lalai