Pasien Pertama Positif Virus Corona di Samarinda Dinyatakan Sembuh

Samarinda, IDN Times – Akhirnya setelah sebulan lebih menjalani isolasi di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, pasien positif pertama virus corona dari Samarinda dinyatakan sembuh. Perempuan berinisial R berusia 37 tahun ini pun bisa kembali berkumpul dengan keluarganya.
“Dia sudah pulang ke rumahnya hari ini,” ucap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak dalam keterangan persnya via aplikasi Zoom pada Rabu (15/4) petang.
1. Setelah berkali-kali melakukan tes swab akhirnya pasien positif pertama dinyatakan sembuh
Lebih lanjut, dia menerangkan, pasien tersebut masuk rumah sakit pada 14 Maret 2020. Tiga hari setelah itu terkonfirmasi positif wabah dengan kode COVID-19, persisnya 17 Maret 2020. Selama perawatan, pasien ini menjalani 5 kali pemeriksaan sampel swab. Pertama tentu positif, kedua negatif, ketiga positif, keempat negatif dan terakhir negatif,
“Memang kalau melihat kasusnya agak dramatis, berkali-kali sampel diambil. Syukurnya yang kelima ini negatif,” terangnya.
2. Pasien positif virus corona dari klaster antiriba tinggal satu orang
Kata Andi, pasien positif pertama ini berasal dari klaster antiriba di Bogor, Jawa Barat pada akhir Februari lalu. Selain itu ada pula tiga klaster lain seperti sinode, KPU dan Gowa. Bila melihat penelusuran kasusnya, klaster ini perlahan-lahan mendekati akhir, sebab pasien positifnya satu per satu berangsur sembuh.
“Total ada 5 pasien positif (dari klaster antiriba), 1 diisolasi di Samarinda dan 4 dirawat di Balikpapan. Sudah ada empat pasien yang sembuh, kini tinggal satu di Balikpapan,” tuturnya.
Baca Juga: Hasil Rapid Test, Bayi 10 Bulan di Kaltim Positif Virus Corona
3. Hasil pemeriksaan dokter penanggung jawab pelayanan menyebut tak ada lagi gejala virus corona dialami pasien positif pertama
Terpisah, Pelaksana tugas Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie, dr. David Hariadi Masjhoer Sp. OT menyatakan hal senada. Pasien pertama positif virus corona di Samarinda ini bisa sembuh setelah menjalani serangkaian pemeriksaan swab dan akhirnya pada 15 April 2020 dinyatakan sembuh setelah didapatkan negatif yang kedua.
“Dari info Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya menunjukkan negatif dua kali berturut-turut dan dari pemeriksaan klinis dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) sudah tak ada gejala,” pungkasnya.
Baca Juga: Anggaran Dialihkan, 30 Pejabat Pemkot Balikpapan Tidak Dapat THR