Waspada! Kasus COVID-19 di Kaltim Belum Juga Melandai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Penghabiskan semester pertama tahun 2021 dalam hitungan pekan. Meski demikian pandemik COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) belum juga melandai dan tak pasti. Selalu naik atau turun.
“Berarti kasus masih fluktuatif," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak seperti dilansir dari rilis resmi Pemprov Kaltim, Senin (14/6/2021).
1. Kunci beraktivitas di tengah wabah adalah taat prokes
Data terakhir dari Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim mengumumkan tambahan 62 kasus terkonfirmasi positif virus corona di provinsi ini. Dengan perincian Berau 6 kasus, Kutai Kartanegara 2 kasus, dan Penajam Paser Utara 5 kasus. Selain itu Balikpapan 31 kasus, Bontang 9 kasus, dan Samarinda 9 kasus.
Sementara, penambahan pasien sembuh dari COVID-19 dilaporkan sebanyak 85 kasus. Meliputi Berau 4 kasus, Kutai Barat 23 kasus, Kutai Kartanegara 4 kasus, Kutai Timur 8 kasus, dan Paser 4 kasus. Diikuti Penajam Paser Utara 2 kasus, Balikpapan 23 kasus, Bontang 5 kasus, dan Samarinda 12 kasus. Dua kasus lainnya dilaporkan meninggal dunia berasal dari Balikpapan.
Hingga pukul 15.00 Wita tadi, akumulasi kasus COVID-19 di Kaltim telah mencapai 72.763 atau 1955,3 kasus per 100 ribu penduduk dengan positif rate 25,5 persen dari kasus diperiksa. Sedangkan total kesembuhan mencapai 69.985 atau 96,2 persen dari akumulasi kasus positif dan kematian 1753 atau 2,4 persen. Menyisakan 1025 kasus aktif atau masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri. Lantaran masih menyuguhkan situasi naik-turun. Warga diingatkan untuk waspada.
“Beraktivitas dalam kondisi pandemi, maka kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan (prokes) 5M jadi kuncinya,” imbuhnya.
Baca Juga: RS Kanker Dharmais Kerja Sama Tangani Pasien Kanker di Kaltim
2. Virus corona itu nyata
Permintaan disiplin prokes, lanjut Andi, tak sukar. Mulai dari selalu pakai masker, jaga jarak dan selalu cuci tangan, ungkapnya, bentuk waspada agar tercegah dari penularan COVID-19, termasuk jauhi dan hindari kerumunan serta mengurangi aktivitas di luar rumah.
“Virus corona itu nyata. Saya sudah mengalaminya,” tegasnya.
3. Ajakan menjaga diri dan sesama dari virus corona
Dia menambahkan, aktivitas masyarakat tetap berjalan, juga kegiatan perekonomian lainnya. Namun, tetap pula dalam pembatasan, Saling menjaga dan saling mengingatkan perlu terus dilakukan.
"Mari jaga diri dan sesama," pesannya.
Baca Juga: Awas! Sempat Melandai, Positif COVID-19 di Kaltim Kembali Melonjak