TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Informasi tentang Cro-Magnon, Manusia Purba Penjelajah Dunia

Manusia modern tertua, si pemilik dahi lebar

dreamerliteraryproductions.com

Para arkeolog sudah mempublikasi kajian tentang para manusia purba di masa lampu. Salah satunya adalah Cro-Magnon yang memiliki nama lengkap Homo Sapiens Cro-Magnonensis. 

Cro-Magnon sendiri merupakan generasi pertama dari manusia purba Homo Sapiens. 

Cro-Magnon memiliki keterampilan dalam menciptakan alat-alat dan perlengkapan hidup yang lebih kompleks. Hal inilah yang menjadikan Cro-Magnon dapat bertahan hidup mengalahkan Manusia Neanderthal yang juga hidup ketika zaman es menjelang berakhir.

Asyik kan, belajar sejarah masa lampu. Yuk meluncur guys. 

Baca Juga: Mengunjungi Wisata Edukasi Museum Etnografi Sendawar di Kutai Barat

1. Asal usul manusia purba

learniseasy.com

Manusia Cro-Magnon diperkirakan berasal dari Afrika, yang lebih tepatnya pada Afrika Timur. Sekitar 40.000 tahun silam, Cro-Magnon menyebar ke penjuru Eropa. Tidak berhenti sampai di situ, Cro-Magnon juga menjelajahi Afrika Utara, Amerika, Asia, hingga ke Polinesia. Sehingga, diperkirakan pada 11.000 tahun silam Cro-Magnon telah menghuni seluruh penjuru dunia. 

Populasi Manusia Cro-Magnon dengan mudahnya menggantikan populasi Manusia Neanderthal dan menjadikan mereka satu-satunya manusia modern tertua penghuni dunia.

2. Cara hidup

ilustrasi kelompok cro-magnon tengah berburu (Wikipedia)

Berburu menjadi cara hidup manusia Cro-Magnon. Sama seperti Manusia Neanderthal yang hidup secara nomaden, Cro-Magnon juga berpindah-pindah untuk bertahan hidup. Namun, siklus berpindah Cro-Magnon relatif lebih lama jika dibandingkan oleh Neanderthal. Hal ini dikarenakan, Cro-Magnon akan berpindah jika hewan buruan benar-benar habis atau terjadi perubahan lingkungan tempat tinggal karena cuaca.

Para ahli menyimpulkan manusia Cro-Magnon hidup secara berkelompok, di mana mereka merawat satu sama lain dalam tempat-tempat perlindungan.

3. Tempat berlindung

ilustrasi pemukiman cro-magnon (Wikipedia)

Tempat berlindung Cro-Magnon cenderung dapat didiami dalam jangka waktu yang cukup lama meskipun didirikan dengan bangunan yang sederhana. Tumpukan batu, lumpur, akar pohon, tulang, dan bulu hewan kerap kali digunakan oleh Cro-Magnon sebagai tempat perlindungan mereka.

Selain itu, gua juga menjadi salah satu pilihan oleh Cro-Magnon sebagai tempat berlindung. Hal ini dibuktikan oleh adanya lukisan peninggalan mereka yang masih dapat dilihat di Gua Chauvet di sebelah tenggara Prancis.

4. Keterampilan

alat berburu cro-magnon (Wikipedia)

Salah satu alasan mengapa Manusia Cro-Magnon dapat bertahan hidup pada zaman es ialah keterampilan yang dimiliki. Cro-Magnon dapat menciptakan jarum untuk menjahit pakaian dan mereka juga mampu membuat alas kaki sederhana. Hal-hal tersebut membantu Cro-Magnon bertahan ketika harus menghadapi udara dingin di alam terbuka.

Peralatan dan perlengkapan berburu mereka yang lebih halus dan tajam juga membantu Cro-Magnon berburu hewan-hewan berukuran besar sehingga meski cuaca tidak mendukung untuk berburu, mereka memiliki persediaan makanan.

Baca Juga: Lima Air Terjun di Kutai Timur Obat Manjur Patah Hati

Writer

Smone Mo

Seorang manusia yang tengah mengalami fase quarter life crisis yang kemudian ingin tulisannya dikenal.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya