Persiba Terkendala Lapangan Latihan, Nasuha: Pengaruhi Performa!

Balikpapan, IDN Times – Persiapan Persiba Balikpapan jelang laga melawan Persela Lamongan diwarnai kendala fasilitas latihan. Tim berjuluk Beruang Madu itu hanya berlatih di lapangan mini sintetis selama dua terakhir akibat keterbatasan izin dan perawatan lapangan latihan utama di kawasan Stadion Batakan.
Kondisi ini diakui pelatih Muhamad Nasuha cukup mengganggu proses pembentukan taktik dan adaptasi fisik pemain. Ia menyebut kualitas latihan tak bisa maksimal karena ukuran lapangan tidak sesuai standar pertandingan.
1. Latihan di lapangan mini soccer

Sejak dua pekan terakhir, skuat Persiba memang terpaksa menjalani sesi latihan di sejumlah lapangan mini soccer di Kota Balikpapan, mulai dari Mini Soccer Sepinggan Pratama hingga Balikpapan Soccer Field (BSF).
“Itu memang kendala kita. Kita kesulitan latihan ketika mempersiapkan tim karena lapangannya kecil, bukan standar pertandingan. Jadi kita nggak bisa membuat game model sesuai yang kita mau,” ungkap Nasuha selepas sesi Latihan di BSF.
2. Berpengaruh terhadap performa tim

Menurutnya, latihan di lapangan sintetis memengaruhi adaptasi fisik pemain saat bertanding. Hal itu juga diakui Nasuha jadi biang jebloknya penampilan pemain saat dibekap Kendal Tornado FC 0-2 pekan lalu.
“Hampir satu minggu kita semua latihan di sintetis saat akan melawan Kendal Tornado FC. Itu sangat berpengaruh besar waktu lawan Tornado kemarin,” jelasnya.
Manajemen dan tim pelatih, sebut Nasuha sejatinya sudah mencari lapangan alternatif untuk latihan Persiba. Sayang, sejauh ini dia tak menemukan lapangan yang sesuai dengan kebutuhan tim untuk latihan. Selain kualitas rumput, fasilitas penunjang di lapangan latihan juga disebut Nasuha belum menunjang jika digunakan latih Persiba.
3. Masih menunggu izin Lapangan Bima Sakti

Salah satu lapangan yang diharapkan bisa digunakan dalam waktu dekat untuk berlatih adalah Lapangan Bima Sakti, Lanud Dhomber Balikpapan. Sayang, karena berada di kawasan TNI Angkatan Udara izin penggunaannya tak semudah lapangan lain. Apalagi, Persiba diketahui memiliki tiga penggawa asaing, dua dari Jepang dan satu dari Uzbekistan.
“Sudah kita usahakan (Lapangan Bima Sakti), tapi surat izinnya agak lama. Training center juga masih perbaikan, jadi kita maksimalkan yang ada dulu,” ujarnya.