5 Kesalahan yang Sering Terjadi saat Memasak Menggunakan Santan

Samarinda, IDN Times - Santan adalah cairan berwarna putih yang diekstrak dari kelapa parut yang diperas dan disaring. Santan merupakan salah satu bahan dasar yang sering digunakan dalam masakan Asia, termasuk Indonesia. Biasanya, santan digunakan untuk memasak rendang, kari, sayur lodeh, serta kue dan minuman.
Penggunaan santan dalam masakan dapat memberikan rasa khas dan menambah kelezatan. Rasanya yang gurih dan sedikit manis menambah kompleksitas pada hidangan. Selain itu, santan juga dapat membuat masakan menjadi lembut dan kental serta menjadi penyeimbang rasa pedas.
Namun, memasak dengan santan yang tidak tepat dapat merusak rasa dan tekstur makanan. Jika dimasak dengan cara yang salah, santan bisa pecah, membuat tampilan hidangan menjadi tidak menarik. Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering terjadi saat memasak menggunakan santan. Simak penjelasannya!
1. Menggunakan santan yang tidak segar

Santan segar memiliki daya tahan yang relatif singkat karena kandungan lemak dan air yang tinggi, sehingga rentan terhadap pertumbuhan bakteri dan pembusukan. Jika dibiarkan pada suhu ruang, santan segar hanya bertahan sekitar satu hingga dua jam. Setelah itu, akan terjadi perubahan pada warna, aroma, dan rasa.
Jika santan yang kurang segar digunakan dalam masakan, hasilnya tidak maksimal, rasanya berubah, cepat basi, merusak tekstur, dan dapat berdampak negatif pada kesehatan, terutama pencernaan.
2. Memasak santan dengan suhu yang terlalu tinggi

Memasak santan dengan suhu tinggi dapat menyebabkan masalah dalam masakan. Santan bisa menggumpal dan menjadi jernih karena lemak dan airnya terpisah. Rasa masakan juga bisa menjadi tengik atau pahit. Selain itu, memasak dengan suhu tinggi dapat merusak nutrisi dalam santan, mengurangi nilai gizi makanan.
Agar santan tidak menggumpal, aduk secara merata dan gunakan api kecil agar bahan masakan lebih meresap dan matang sempurna, serta santan tidak pecah.
3. Tidak mengaduk santan dengan benar

Takaran yang tepat sangat penting agar rasa masakan pas dan konsisten. Jika santan terlalu banyak, rasa bumbu bisa kalah dengan rasa santan yang kental dan berat. Sebaliknya, jika terlalu sedikit, masakan akan kurang gurih dan lezat.
Gunakan takaran santan yang tepat sesuai jumlah masakan yang dibuat.
4. Tidak menggunakan takaran yang tepat

Memiliki takaran yang tepat dalam memasak sangatlah penting agar rasanya juga pas dan bisa konsisten dalam proses memasak selanjutnya. Jika santan yang digunakan terlalu banyak, maka rasa bumbu masakannya mungkin akan kalah dengan rasa santan yang terasa kental dan berat.
Selain itu juga bisa membuat masakan terlalu berlemak dan tidak seimbang. Nah, jika santan yang digunakan terlalu sedikit, maka akan terasa kurang gurih dan kurang lezat. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakan santan dengan takaran yang tepat sesuai dengan berapa banyak masakan yang dibuat.
5. Mengabaikan jenis santan

Jika menggunakan santan segar yang diperas sendiri, kita akan mendapatkan dua jenis santan: santan kental dari perasan pertama, dan santan encer dari perasan berikutnya. Urutan penggunaannya harus berbeda agar santan tetap bagus dan tidak pecah. Gunakan santan encer terlebih dahulu untuk membantu mematangkan bahan masakan, lalu masukkan santan kental. Tunggu hingga mendidih sambil diaduk agar warnanya tetap cantik dan tidak menggumpal.
Itulah beberapa kesalahan yang sering terjadi saat memasak menggunakan santan. Apakah kamu juga sering melakukannya? Jika iya, evaluasilah cara memasak santan sebelumnya untuk menemukan dan memperbaiki titik permasalahannya. Semoga bermanfaat!