Kemasan Plastik BPA yang Dianggap Mengancam HAM
Pembiaran penggunaan senyawa bisphenol A
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Masyarakat modern memberikan perhatian penting atas pembatasan penggunaan senyawa berbahaya bisphenol A (BPA) pada kemasan plastik pangan dan minuman.
Seperti sudah dilakukan EDC-Free Europe sebagai koalisi 70 organisasi dunia yang prihatin dengan maraknya penggunaan kemasan plastik mengandung BPA. Mereka pun sudah menyerukan agar mengurangi penggunaan kemasan plastik BPA disampaikan kepada para pemimpin Eropa.
Koalisi ini juga mengaitkannya sebagai bentuk pelanggaran hak asasi manusia (HAM) saat keberadaan BPA tidak segera dibatasi dengan ketat guna melindungi kesehatan warga Eropa.
“Studi biomonitoring manusia di seluruh Eropa 2022, mengkonfirmasi kontaminasi luas warga UE dengan BPA,” papar organisasi ini dalam surat yang sudah mereka kirimkan kepada Wakil Presiden Komisi Eropa Timmermans, serta kepada Komisioner Kesehatan dan Keselamatan UE.
Baca Juga: Melindungi Anak dari Persoalan Kemasan Plastik Tercemar BPA
1. Pemanfaatan BPA yang dianggap melanggar HAM
EDC-Free Europe menyatakan, perkembangan pemanfaatan BPA merupakan pelanggaran terhadap HAM yang sudah dilindungi secara internasional dan konstitusi. Dalam hal ini, hak atas kehidupan, kesehatan, serta hak atas lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Majelis Umum PPB sudah mengakui tentang pendapat EDC-Free Europe.
Secara terus terang, mereka khawatir dampak kesehatan atas paparan kandungan BPA terhadap kesehatan anak-anak, perkembangan otak, dan gangguan fungsi reproduksi.
Termasuk juga berdampak pada risiko obesitas, diabetes, serta potensi dampak berbahaya pada sistem kekebalan tubuh. BPA diidentifikasi sebagai masalah yang sangat serius bagi satwa liar.
Anak-anak diketahui sangat rentan mengalami dampak negatif pada perkembangan otak dan sistem reproduksi mereka. Regulasi BPA di Eropa dianggap terlalu lambat dan kurang memadai. Itu pula sebabnya, EDC-Free Europe mendesak agar UE mengambil langkah-langkah konkret.
Baca Juga: Gol Dramatis Persiba Balikpapan Tundukkan Kalteng Putra