TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Musim Kemarau Datang, Waspada ISPA!

Perkuat imun dengan vitamin C, gunakan masker hindari virus

kidspot.com.au

Samarinda, IDN Times - Sepekan terakhir Samarinda tidak turun hujan, matahari terus menyengat mulai dari pagi hingga sore hari. Musim kemarau sudah datang, kekeringan dan polusi udara mulai meningkat.

Sebab itu, masyarakat perlu waspada terhadap kesehatan tubuh. Menurut dr. Syamsul Rizal, dari Klinik Islamic Center Samarinda, penyakit yang sering dijumpai pada musim kemarau adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).

1. Kelembapan udara menurun, saluran napas bisa iritasi

medium.com

Saat musim kemarau, sang surya memancarkan cahayanya lebih kuat dan lama belum lagi hujan jarang turun, hal ini menyebabkan kelembapan udara menurun dan cenderung kering.

“Akibatnya, bisa membuat saluran napas lebih mudah iritasi. Apalagi saat kemarau, polusi udara meningkat, udara yang terhirup bercampur dengan virus dan bakteri, jadi mudah terkena infeksi khususnya di bagian pernapasan atas,” ungkap Syamsul.

Saluran napas manusia terbagi menjadi dua, bagian atas dan bawah. Bagian atas meliputi rongga hidung, faring dan laring. Sementara pernapasan bagian bawah terdapat trakea hingga paru-paru. Sehingga, lanjut Syamsul, ketika infeksi menyerang pernapasan atas, maka penderitanya mengalami pilek, hidung tersumbat, demam, batuk, sakit tenggorokan dan badan akan terasa nyeri.

Baca Juga: Mudah Sekali Menular! Ini 6 Fakta Unik tentang Penyakit ISPA

2. Perkuat imun tubuh saat musim kemarau

cnnchile.com

Ketika musim hujan, tubuh akan cepat terserang demam karena hawa dingin mendominasi. Belum lagi saat bepergian dan beraktivitas, tubuh akan sering terkena air hujan.

Namun ternyata tidak hanya saat musim hujan saja tubuh mudah terserang penyakit, saat kemarau juga. Sebab itu, kamu perlu perkuat sistem imun dalam tubuh agar tidak mengganggu kegiatan sehari-hari.

“Perbanyak konsumsi buah yang tinggi antioksidan dan vitamin C. Lalu, pastikan cairan tubuh terus stabil dan makan makanan yang bernutrisi lengkap. Dengan begitu, tenggorokan tetap terjaga kelembapannya,” sebut dia.

3. Pakai masker dan saputangan demi hindari penyebaran virus

antaranews.com

ISPA tidak bisa dicegah kalau dari pertahanan dalam tubuh sangat lemah, apalagi kalau tidak melindunginya juga dari luar seperti menggunakan masker dan saputangan. Saat beraktivitas di luar ruangan, baiknya gunakan masker untuk menutup hidung dan mulut dari debu dan asap.

“Jika sudah terserang ISPA, saat bersin atau batuk biasakan ditutup dengan saputangan atau siku tangan sehingga tidak menyebarkan virus ke orang lain. ISPA mudah menular melalui kontak langsung dengan air liur,” kata Syamsul.

Saat penderita bersin dan menutupnya dengan tangan secara langsung, maka kuman yang ada di air liur akan menempel. Kalau sudah begitu, saat berjabat tangan dengan orang lain atau bersentuhan, ketika orang tersebut menempelkan tangannya ke area pernapasan atas maka ISPA akan tertular.

“Jadi pastikan kondisi tubuh steril dengan menjaga kebersihannya,” tutupnya.

Baca Juga: Bayi 1,5 Bulan Menderita ISPA Diduga Akibat Pembakaran Limbah Sampah

Berita Terkini Lainnya